Kunjungan Jokowi ke Tasikmalaya Disambut Aksi Demonstrasi

Kamis, 29 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Tasikmalaya disambut aksi demontrasi PMII, Kamis (29/08/2024) - foto : gentra.id

i

Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Tasikmalaya disambut aksi demontrasi PMII, Kamis (29/08/2024) - foto : gentra.id

Gentra.id – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tasikmalaya melakukan aksi demonstrasi terkait kekecewaan mereka terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi. Aksi ini dilakukan di Jln Cineam, KabupatenTasikmalaya pada Kamis, (29/08/2024)

Kedatangan Jokowi ke Tasikmalaya untuk meresmikan bendungan keris di Desa Ancol, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis 29 Agustus 2024.

Dalam aksi tersebut , terdapat delapan tuntutan yang mereka layangkan. Tuntutan yang pertama yaitu Mengutuk dengan tegas segala usaha yang merusak semangat dan esensi reformasi, serta mela segala upaya yang meruntuhkan demokrasi.

Kedua, menuntut Jokowi untuk tidak mengkhianati demokrasi demi kepentingan keluarga dan kelompoknya. Ketiga, menuntut Jokowi untuk melakukan pemerataan Infrastruktur Karena berpengaruh terhadap ekonomi.

Ke empat, cabut seluruh kebijakan kontroversi selama priode kepemimpinan Jokowi. Ke lima, Menuntut Jokowi untuk mewujudkan Birokrasi yang Netral dan Bersih. Ke enam, Kawal Putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Ke tujuh, Perbaiki Kesejahteraan Ekonomi Rakyat dan terakhir Perbaiki Sistem Pendidikan yang cacat sehingga menghasilkan SDM yang tidak memadai.

Koordinator aksi, Agus Salim mengungkapkan latar belakang adanya aksi ini sebagai bentuk kekecewaan terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi dan menjadi salah satu momentum karena presiden Jokowi hadir di Tasikmalaya.

“Atas dasar kekecewaan kita terhadap kepemimpinan Jokowi dan ini adalah salah satu momentum karena beberapa kali kita melakukan aksi di istana itu tidak bisa bertemu. Dan hari ini Jokowi datang kesini dan kita akan menemuinya, cuman lagi-lagi aparat keamanan itu dikerahkan untuk menghalau kita”. Ucapnya

Agus mengatakan salah satu tuntutan aksi kali ini yaitu perbaikan demokrasi yang telah di cabik-cabik oleh Presiden Jokowi serta mengharamkan adanya politik dinasti.

“ Salah satu tuntutan yang kita lakukan yaitu perbaikan demokrasi. Karena demokrasi kita hari ini sudah dicabik-cabik oleh Presiden Jokowi. Kita menolak secara keras, dengan tegas bahwasanya politik dinasti itu haram dan tidak boleh dilakukan”. Ujarnya.

Terkait hasil hari ini, agus mengatakan bahwa mereka tidak dapat bertemu secara langsung dengan bapak Presiden Jokowi namun malah dihadapkan dengan pihak keamanan yang nantinya akan bertanggungjawab untuk menyampaikan segala aspirasi yang telah disampaikan hari ini.

“Hari ini kita tidak dapat bertemu langsung dengan bapak Presiden Jokowi dan kita dihadapkan dengan pihak keamanan yang dipimpin oleh Wakil Direktur Kastrad lantas dan juga Kapolres Tasikmalaya Kota yang juga bertanggungjawab atas keamanan ini untuk menyampaikan apa yang kita sampaikan hari ini”. Katanya.

Terkahir, agus menegaskan bahwa mereka akan terus mengawal apa yang telah disampaikan kepada bapak Kapolres Tasikmalaya Kota.

“Akan terus kita kawal dan akan kita pastikan bahwa apa yang kita sampaikan hari ini tersampaikan kepada bapak Presiden”.

Follow WhatsApp Channel gentra.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kecaman Santri Kepada Trans7 Mengalir Hingga Tasikmalaya
KPAD Dorong Pesantren Ramah Anak di Bungursari
Hotel Cordela Suites Tasikmalaya Bantu Atasi Krisis Darah di Priangan Timur
LMS 2025 Bahas Strategi Ketahanan dan Inovasi Media Lokal
Dari Ruang Kecil ke Gerakan Besar: Pers Mahasiswa Priangan Timur Bersatu di APM Priatim
Riset Gentra Data: 57,9 Persen Percakapan Publik soal MBG Bernada Negatif
Tuntut Kesejahteraan Jeritan Guru Madrasah Menggema di Jalanan
Alarm dari Tasikmalaya : MBG Bergizi di Atas Kertas Bermasalah di Lapangan

Berita Terkait

Kamis, 16 Oktober 2025 - 11:59 WIB

Kecaman Santri Kepada Trans7 Mengalir Hingga Tasikmalaya

Rabu, 15 Oktober 2025 - 22:11 WIB

KPAD Dorong Pesantren Ramah Anak di Bungursari

Rabu, 8 Oktober 2025 - 20:41 WIB

LMS 2025 Bahas Strategi Ketahanan dan Inovasi Media Lokal

Selasa, 7 Oktober 2025 - 16:16 WIB

Dari Ruang Kecil ke Gerakan Besar: Pers Mahasiswa Priangan Timur Bersatu di APM Priatim

Jumat, 3 Oktober 2025 - 11:29 WIB

Riset Gentra Data: 57,9 Persen Percakapan Publik soal MBG Bernada Negatif

Berita Terbaru

Aksi Forum santri Tasikmalaya kecam Tayangan stasiun televisi Trans7 (foto: Ali)

Berita

Kecaman Santri Kepada Trans7 Mengalir Hingga Tasikmalaya

Kamis, 16 Okt 2025 - 11:59 WIB

Monitoring dan evaluasi Program Pesantren Ramah Anak (PRA) (Foto: gentra.id)

Berita

KPAD Dorong Pesantren Ramah Anak di Bungursari

Rabu, 15 Okt 2025 - 22:11 WIB

(foto: ilustrasi)

Artikel

Gap Year Bukan Tentang Berhenti, Tapi Tentang Bertumbuh

Senin, 13 Okt 2025 - 23:59 WIB