7 Karakter Kartini yang Wajib Dimiliki Perempuan Gen Z

Senin, 21 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ilustrasi sosok perempuan kartini yakni jeng yah dalam film gadis kretek (foto: istimewa)

i

ilustrasi sosok perempuan kartini yakni jeng yah dalam film gadis kretek (foto: istimewa)

Gentra.id – Setiap tanggal 21 April, masyarakat Indonesia merayakan Hari Kartini dengan semarak. Perayaan ini tidak hanya mengenang sosok Kartini sebagai pejuang emansipasi wanita pada zamannya.  Tetapi juga menegaskan bahwa semangat perjuangannya tetap hidup dan relevan, khususnya bagi perempuan Gen Z yang menghadapi tantangan zaman modern.

Kartini membuktikan bahwa perjuangan perempuan tidak pernah padam. Salah satu buktinya adalah Kongres Wanita Indonesia (KOWANI). Mereka meluncurkan gerakan nasional dan internasional bertajuk 1.000 Profesi Perempuan dan Gen Z pada Senin (21/05). Bertempat di Tennis Indoor Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menyampaikan bahwa semangat Kartini sudah hadir dalam diri anak-anak Gen Z. Ia menyebut Gen Z sebagai generasi yang berani bersuara dan berpikir kritis. Serta mengekspresikan diri secara kreatif dalam menggunakan teknologi dan inovasi untuk menciptakan perubahan.

Sementara itu, istri Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Selvi Ananda. Menegaskan bahwa Kartini bukan sekadar simbol, tetapi energi sosial yang menggerakkan bangsa. Ia mendorong perempuan Indonesia agar terus menjadi pribadi yang berdaya, mandiri, berpendidikan, memiliki mimpi besar, dan mampu mewujudkannya. Menurutnya, kekuatan perempuan dan Gen Z bukan hanya potensi demografi, tetapi juga fondasi utama masa depan bangsa.

Apa Tantangan Perempuan Gen Z Saat Ini?

Teknologi yang terus berkembang menempatkan perempuan Gen Z dalam tantangan baru yang berbeda dari zaman Kartini. Kini, mereka harus menghadapi isu-isu seperti gender equality (kesetaraan gender) dan gender equity (keadilan gender). Kemduian feminism (feminisme), dan independent women (perempuan mandiri). Jika dulu masyarakat menilai bahwa perempuan cukup mengurus rumah dan tak perlu berpendidikan tinggi. Kini perempuan Gen Z berjuang membuktikan bahwa mereka mampu sejajar dalam berbagai bidang.

Sifat-Sifat Kartini yang Harus Kamu Teladani, Gen Z!

1. Pantang Menyerah

Kartini tidak pernah menyerah meski ia sering dipandang sebelah mata oleh guru-guru Belanda. Ia tetap semangat belajar dan berusaha agar tidak tertinggal meskipun menghadapi banyak keterbatasan. Perempuan Gen Z juga harus menanamkan semangat pantang menyerah agar bisa terus tumbuh dan berkembang meski menghadapi berbagai tantangan.

2. Berwawasan Luas

Meskipun dipingit di usia 15 tahun dan tak bisa lagi bersekolah. Kartini terus belajar lewat buku, koran, dan majalah dari dalam dan luar negeri. Perempuan Gen Z bisa meniru semangat ini dengan memanfaatkan internet dan teknologi untuk mengakses informasi dan memperluas wawasan.

3. Berani

Kartini berani menantang stereotip di zamannya dan memperjuangkan hak-hak perempuan. Perempuan Gen Z harus berani menyuarakan pendapat, mengambil keputusan, dan memperjuangkan keadilan untuk dirinya sendiri dan sesamanya.

4. Rendah Hati

Meski berasal dari keluarga bangsawan, Kartini tidak bersikap tinggi hati. Ia bergaul dengan siapa saja dan menolak perlakuan istimewa karena statusnya. Perempuan Gen Z perlu meneladani sikap rendah hati dalam setiap pencapaian yang mereka raih.

5. Mandiri

Kartini terus berkarya meski dipingit, menunjukkan kemandiriannya. Ia tetap menyampaikan gagasannya kepada masyarakat. Perempuan Gen Z pun harus mandiri, tidak hanya secara finansial, tetapi juga dalam berpikir dan mengambil keputusan hidup.

6. Berjiwa Sosial

Kartini sadar bahwa tidak semua perempuan seberuntung dirinya. Ia berbagi pengetahuan dan membantu sesama, terutama dalam pendidikan. Perempuan Gen Z juga perlu berjiwa sosial dan aktif dalam kegiatan yang memberi manfaat bagi orang lain.

7. Religius

Kartini rajin membaca Al-Qur’an dan mempelajari tafsirnya sebagai seorang muslimah. Ia menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan akhirat. Perempuan Gen Z juga perlu menjaga nilai-nilai religius agar tetap kuat secara spiritual dan mental.

Jadilah Kartini Masa Kini!

Menjadi perempuan adalah anugerah yang luar biasa. Perempuan adalah sosok kuat yang menyimpan banyak potensi. Jangan biarkan apapun membatasi langkahmu. Teruslah bermimpi, berjuang, dan jadilah bagian dari perubahan. Gen Z, kamu menghidupkan semangat Kartini dalam dirimu! Saatnya kamu melanjutkan perjuangan Kartini di era digital. Dengan membuktikan bahwa perempuan bisa menjadi pemimpin, pencetus perubahan, dan pelopor masa depan Indonesia!

 

Follow WhatsApp Channel gentra.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Tirto Adhi Soerjo: Dari Pena ke Perlawanan, Warisan yang Tak Pernah Padam
Gap Year Bukan Tentang Berhenti, Tapi Tentang Bertumbuh
“Lelah Tapi Harus Kuat”, Fenomena Powerless di Kalangan Gen Z
“Siliwangi Menggugat”, Mengukur Jurang antara Janji dan Kinerja Rektor
Makna lirik lagu “Matahari Tenggelam” milik Hindia yang menjadi polemik
Refleksi dan Apresiasi di Hari Bhayangkara ke-79
Kontroversi Vasektomi Sebagai Syarat Penerima Bansos
Blokade Israel Sebabkan Ribuan Anak Gaza Alami Malnutrisi Akut

Berita Terkait

Selasa, 14 Oktober 2025 - 11:35 WIB

Tirto Adhi Soerjo: Dari Pena ke Perlawanan, Warisan yang Tak Pernah Padam

Senin, 13 Oktober 2025 - 23:59 WIB

Gap Year Bukan Tentang Berhenti, Tapi Tentang Bertumbuh

Kamis, 9 Oktober 2025 - 20:26 WIB

“Lelah Tapi Harus Kuat”, Fenomena Powerless di Kalangan Gen Z

Jumat, 3 Oktober 2025 - 22:53 WIB

“Siliwangi Menggugat”, Mengukur Jurang antara Janji dan Kinerja Rektor

Rabu, 16 Juli 2025 - 13:56 WIB

Makna lirik lagu “Matahari Tenggelam” milik Hindia yang menjadi polemik

Berita Terbaru

Aksi Forum santri Tasikmalaya kecam Tayangan stasiun televisi Trans7 (foto: Ali)

Berita

Kecaman Santri Kepada Trans7 Mengalir Hingga Tasikmalaya

Kamis, 16 Okt 2025 - 11:59 WIB

Monitoring dan evaluasi Program Pesantren Ramah Anak (PRA) (Foto: gentra.id)

Berita

KPAD Dorong Pesantren Ramah Anak di Bungursari

Rabu, 15 Okt 2025 - 22:11 WIB

(foto: ilustrasi)

Artikel

Gap Year Bukan Tentang Berhenti, Tapi Tentang Bertumbuh

Senin, 13 Okt 2025 - 23:59 WIB