Gentra.id – Dalam upaya mendukung penyembelihan qurban yang sesuai dengan prinsip syariah. Program Studi Manajemen Mutu Halal Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Siliwangi bekerja sama dengan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Tasikmalaya. Menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi kompetensi Juru Sembelih Halal (Juleha) bagi masyarakat se-Priangan Timur.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, Rabu hingga Jumat (28–30/05). Sebanyak 15 peserta mengikuti kegiatan ini yang berlangsung di Gedung Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Universitas Siliwangi. Menariknya, enam di antaranya merupakan peserta mandiri yang datang dari berbagai wilayah di Indonesia.
Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Siliwangi, Dr. Asep Suryanto, S.Ag., M.Ag., secara resmi membuka acara ini. Yang menyampaikan pentingnya sinergi antar lembaga untuk menjamin mutu kehalalan daging qurban.
“Kegiatan ini merupakan wujud kontribusi Universitas Siliwangi dalam mencetak tenaga profesional di bidang penyembelihan halal. Guna memastikan konsumsi masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip syariah,” ujar Dr. Asep dalam sambutannya.
Kegiatan pelatihan ini menghadirkan narasumber utama Ustadz Joni, M.E.Sy., selaku Ketua Pelaksana Pelatihan dan Sertifikasi. Serta Ustadz Yusuf SZ As Shiddiq selaku Ketua DPW Juleha Jawa Barat. Selain itu, hadir pula Bapak Toosy Muhamad Gustidar, S.E. sebagai asesor dari LSP Penyelenggara Produk Halal Indonesia.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, M. Alam Maulana, mengungkapkan bahwa BI mendukung penuh inisiatif ini sebagai bagian dari penguatan ekosistem ekonomi syariah di daerah.
“Tasikmalaya memiliki potensi besar dalam pengembangan industri halal. Melalui pelatihan ini, kami berharap tercipta SDM unggul yang mampu menjawab tantangan dan peluang sektor halal di masa depan,” tuturnya.
Unsil Jadi Pelopor Sertifikasi Juleha untuk Industri Halal Nasional
Sementara itu, Ustadz Yusuf menegaskan bahwa peran Juleha tidak hanya vital menjelang Idul Adha. Melainkan juga dalam praktik sehari-hari, khususnya di Jawa Barat.
“Perlindungan terhadap konsumen sangat bergantung pada kapasitas dan kompetensi juru sembelih halal yang bersertifikat,” jelasnya.
Ketua Program Studi Manajemen Mutu Halal, Ari Farizal Rasyid. Menambahkan bahwa sertifikasi Juleha menjadi bagian penting dari upaya menjaga kualitas halal yang terukur.
“Kami terus mendorong akselerasi sertifikasi halal, termasuk bagi Juleha. Kami memastikan produk hewani yang dikonsumsi masyarakat benar-benar memenuhi standar kehalalan sesuai syariat,” paparnya.
Rangkaian kegiatan ini terdiri atas penyampaian materi pada hari pertama. Pada hari kedua dan ketiga, Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) memfasilitasi proses asesmen dan sertifikasi.
Ke depan, perguruan tinggi, otoritas keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya diharapkan dapat bersinergi untuk memperkuat ekosistem industri halal. Khususnya di kawasan Priangan Timur. Program Studi Manajemen Mutu Halal Unsil sendiri saat ini merupakan satu-satunya program studi di Indonesia. Yng secara khusus memfokuskan diri pada manajemen mutu dalam industri halal.






