Gentra.id – Akhir-akhir ini banyak beredar trend Gen Z lemah dan mudah terkena penyakit mental yang beredaran di media sosial. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dari American Psychological Association (APA). Yang menyampaikan bahwa sekitar 91% Gen Z mengaku pernah mengalami setidaknya satu gejala fisik atau emosional akibat stres. Contohnya seperti merasa depresi atau sedih, kehilangan minat, motivasi, dan energi.
Selain itu, berdasarkan data dari Jakpat pada 2022 lalu. Menunjukkan bahwa Gen Z memang menjadi generasi yang paling banyak merasa memiliki masalah kesehatan mental. Jika membandingkannya dengan Generasi X (1965–1980) dan Generasi Milenial (1981–1996), Gen Z menunjukkan perbedaan dalam pola perilaku dan kebiasaannya. Karena, terdapat 59,1% Gen Z yang merasa memiliki masalah kesehatan mental. Sementara generasi milenial hanya sebanyak 39,8% dan Gen X 24,1 persen.
Nah kira-kira apa yang menyebabkan Gen Z lemah dan mudah terkena penyakit mental ? Simak penjelasannya berikut ini :
Adapun beberapa faktor yang menjadi penyebab Gen Z mudah terkena penyakit mental dan memiliki mental yang lemah, yaitu sebagai berikut :
- Dampak dari Adanya Media Sosial
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak seseorang menghabiskan waktu untuk bermain media sosial, semakin rendah kesehatan mentalnya. Hal ini terjadi karena mudahnya akses terhadap konten yang ada di media sosial. Hal ini menyebabkan individu banyak mengonsumsi lebih banyak konten negatif.
Banyaknya konten-konten yang beredar di media sosial memicu individu mengalami hal-hal gangguan mental. Mencakup gangguan tidur, cyberbullying dan pelecehan online. Serta permasalahan citra tubuh, perilaku makan tidak sehat, fear of missing out (FOMO), dan gejala depresi.
Penyebab Lain Gen Z Mudah Terkena Penyakit Mental
- Sering Merasa Pesimis Terhadap Masa Depan
Gen Z sering mudah merasa putus asa dan mudah menyerah ketika menghadapi suatu permasalahan dan dalam memandang masa depan. Hal ini sejalan dengan hasil studi dari Montclair State University. Yang menyampaikan bahwa Gen Z itu cenderung melihat dunia sebagai tempat yang lebih berbahaya.
Hal ini bisa kita lihat dari peristiwa-peristiwa terkini. Seperti krisis iklim dan kekerasan yang sering terjadi, membuat Gen Z lebih mudah resah. Selain itu, Gen Z juga mengalami masa pandemi COVID-19 pada masa pertumbuhan mereka. Sehingga menimbulkan pandangan yang cenderung negatif terhadap masa depan. Hal itu membuat mental gen z merasa lemah dan pesimis dalam menghadapi kehidupan.
- Merasa Kesepian dan Terisolasi dari Lingkungan
Beberapa survey menunjukan bahwa hampir dari separuh responden dari Gen Z menggunakan internet dalam sehari selama 10 jam. Sehingga, hal tersebut menyebabkan waktu yang lebih sedikit untuk berinteraksi secara langsung atau tatap muka dengan orang lain di sekitarnya. Hal tersebut memberikan dampak meningkatnya perasaan kesepian dan terisolasi dari lingkungan sekitar. Akibatnya, mereka menjadi lebih rentan terhadap gangguan mental. Seperti sering merasa sendiri, kesulitan untuk bergaul, dan merasa kesepian.
Gen Z sering melakukan faktor-faktor tersebut dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka tidak menyadari bahwa hal itu bisa berdampak pada kesehatan mental mereka tanpa disadari. Maka dari itu, yuk jaga kesehatan mental dengan mengurangi waktu bermain media sosial.