Kena Kritik Food Vlogger: Inilah Strategi Bijak Pengusaha Kuliner Menghadapinya

Rabu, 5 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi seorang food vlogger sedang mereview makanan. (Foto: iStockphoto)

i

Ilustrasi seorang food vlogger sedang mereview makanan. (Foto: iStockphoto)

Sobat Gentra belakangan di TikTok lagi viral food vlogger yang memberikan kritik pedas kepada pengusaha kuliner. Bahkan, ada yang mengklaim bisnisnya jadi bangkrut usai diberikan kritik negatif dari sang food vlogger atau reviewer makanan.

Wah, kira-kira kalau seperti ini bagaimana ya Sobat Gentra? Ditulisan kali ini akan membahas bagaimana strategi yang harus dihadapi oleh pengusaha kuliner ketika menghadapi kritik dari food vlogger

Dalam dunia kuliner yang semakin kompetitif, ulasan dari food vlogger dapat menjadi pedang bermata dua. Jika ulasannya positif, bisnis bisa melejit dalam semalam.

Namun, bagaimana jika kritik yang diberikan justru tajam dan kurang menguntungkan? Tidak sedikit pengusaha kuliner yang merasa dirugikan, bahkan ada yang mengklaim bisnisnya bangkrut akibat ulasan negatif yang viral.

Lantas, bagaimana cara menghadapi kritik dari food vlogger dengan bijak? Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

1. Pahami Kritik dengan Sikap Terbuka

Jangan langsung emosional atau defensif saat menerima kritik. Dengarkan dan analisis apakah kritik tersebut memang valid atau hanya sebatas opini subjektif. Jika kritiknya membangun, jadikan itu sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki kualitas layanan dan produk.

2. Respon dengan Profesionalisme dan Empati

Alih-alih membalas dengan amarah, berikan respons yang sopan dan profesional. Akui jika ada kekurangan, jelaskan bahwa perbaikan akan dilakukan, dan jika perlu, ajak food vlogger tersebut untuk mencoba kembali menu yang telah diperbaiki. Ini dapat meningkatkan citra bisnis di mata publik

3. Gunakan Kritik sebagai Alat Promosi

Tidak semua kritik negatif harus dianggap sebagai ancaman. Beberapa bisnis justru memanfaatkan kritik untuk menarik perhatian pelanggan. Misalnya, dengan menciptakan menu edisi khusus sebagai respon terhadap kritik atau menunjukkan di media sosial bagaimana mereka memperbaiki kekurangan.

4. Fokus pada Pelanggan Setia

Satu ulasan negatif dari food vlogger tidak serta-merta menghancurkan bisnis, terutama jika pelanggan tetap masih mendukung. Bangun komunikasi yang baik dengan pelanggan setia dan minta mereka untuk berbagi pengalaman positif di media sosial guna mengimbangi ulasan negatif.

5. Pahami Kode Etik Review dan Hak Usaha

Food vlogger memiliki hak untuk memberikan opini, tetapi sebagai pengusaha, Anda juga memiliki hak untuk menanggapi dengan bijak. Jika ada ulasan yang dirasa merugikan secara tidak adil atau mengandung fitnah, pertimbangkan untuk berdiskusi langsung dengan reviewer atau mengambil langkah hukum jika diperlukan.

6. Beradaptasi dengan Tren Digital

Di era digital, reputasi bisnis sangat bergantung pada ulasan daring. Oleh karena itu, selalu pantau respons pelanggan, tingkatkan kualitas produk dan layanan, serta gunakan media sosial untuk membangun citra positif.

Kritik dari food vlogger memang bisa menjadi tantangan, tetapi dengan pendekatan yang tepat, justru bisa menjadi peluang untuk berkembang. Alih-alih takut terhadap kritik, jadikan itu sebagai bahan evaluasi untuk menjadikan bisnis kuliner semakin maju!

Follow WhatsApp Channel gentra.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Tirto Adhi Soerjo: Dari Pena ke Perlawanan, Warisan yang Tak Pernah Padam
Gap Year Bukan Tentang Berhenti, Tapi Tentang Bertumbuh
“Lelah Tapi Harus Kuat”, Fenomena Powerless di Kalangan Gen Z
“Siliwangi Menggugat”, Mengukur Jurang antara Janji dan Kinerja Rektor
Kontroversi Vasektomi Sebagai Syarat Penerima Bansos
Blokade Israel Sebabkan Ribuan Anak Gaza Alami Malnutrisi Akut
Sejarah Hari Buruh di Dunia dan Indonesia
Sukatani Kembali Rilis Single ‘Tumbal Proyek’

Berita Terkait

Selasa, 14 Oktober 2025 - 11:35 WIB

Tirto Adhi Soerjo: Dari Pena ke Perlawanan, Warisan yang Tak Pernah Padam

Senin, 13 Oktober 2025 - 23:59 WIB

Gap Year Bukan Tentang Berhenti, Tapi Tentang Bertumbuh

Kamis, 9 Oktober 2025 - 20:26 WIB

“Lelah Tapi Harus Kuat”, Fenomena Powerless di Kalangan Gen Z

Jumat, 3 Oktober 2025 - 22:53 WIB

“Siliwangi Menggugat”, Mengukur Jurang antara Janji dan Kinerja Rektor

Kamis, 8 Mei 2025 - 22:19 WIB

Kontroversi Vasektomi Sebagai Syarat Penerima Bansos

Berita Terbaru

Aksi Forum santri Tasikmalaya kecam Tayangan stasiun televisi Trans7 (foto: Ali)

Berita

Kecaman Santri Kepada Trans7 Mengalir Hingga Tasikmalaya

Kamis, 16 Okt 2025 - 11:59 WIB

Monitoring dan evaluasi Program Pesantren Ramah Anak (PRA) (Foto: gentra.id)

Berita

KPAD Dorong Pesantren Ramah Anak di Bungursari

Rabu, 15 Okt 2025 - 22:11 WIB

(foto: ilustrasi)

Artikel

Gap Year Bukan Tentang Berhenti, Tapi Tentang Bertumbuh

Senin, 13 Okt 2025 - 23:59 WIB