Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Diky Chandra, mengatakan, dirinya sudah meminta kepada Dinas Kesehatan agar segera membuat surat usulan yang ditujukan kepada Wali Kota, Viman Alfarizi Ramadhan. Sehingga ke depan, kegiatan sosial donor darah tidak hanya dilakukan dalam agenda seremonial tetapi bisa dilakukan ASN setiap waktu.
Hal tersebut dikatakannya kepada wartawan usai hadir dan memberikan sambutan pada peringatan Hari Donor Darah Sedunia yang dilaksanakan di Aula Bappelitbangda Kota Tasikmalaya Senin 16/6/2025
Diky menjelaskan, maksud dari surat usulan itu, nantinya setiap pegawai pemerintah diminta untuk mendonorkan darahnya melalui surat edaran (SE) dari Wali Kota kepada seluruh intansi pemerintah.
“Jadi menurut saya tidak ada salahnya jika dinkes mengusulkan surat kepada Pak Wali, agar ASN mendonorkan darahnya. Nah, dari surat itu sifatnya himbauan atau semacam ajakan, karena selain dari sisi sosial, kegiatan ini juga bagus kok untuk kesehatan sendiri,” kata Diky kepada wartawan.
PMI Kota Tasikmalaya Beri Penghargaan Pendonor Sukarela
Sementara itu Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tasikmalaya memberikan apresiasi kepada 22 pendonor darah sukarela dalam peringatan Hari Donor Darah Sedunia. Acara penghargaan tersebut digelar di Aula Bappelitbangda Kota Tasikmalaya sebagai bentuk penghormatan kepada para pendonor yang telah secara konsisten menyumbangkan darah untuk kemanusiaan.
Ketua PMI Kota Tasikmalaya, Drs. H. Rahmat Kurnia, M.Si., mengatakan bahwa donor darah memiliki peran yang sangat vital dalam pelayanan kesehatan masyarakat. “Donor darah bukan hanya soal membantu orang lain, tapi juga bentuk kepedulian sosial yang nyata. Ini tindakan mulia yang tidak bisa dinilai dengan materi,” ujarnya dalam sambutan.
Kebutuhan Darah Tinggi, Ketersediaan Terbatas
Saat ini, kebutuhan darah di Kota Tasikmalaya mencapai rata-rata 80 kantong per hari. Namun, Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Tasikmalaya hanya mampu menyediakan sekitar 40 kantong per hari. Kekurangan tersebut diatasi dengan bantuan dari UDD Kabupaten Tasikmalaya dan RSUD Dr. Soekardjo.
Rahmat mengungkapkan bahwa tren permintaan darah semakin meningkat seiring dengan kebutuhan rumah sakit, baik untuk pasien melahirkan, kecelakaan, maupun penderita thalassemia dan kanker. “Karena itu, keberadaan para pendonor sukarela sangat membantu menjaga kestabilan pasokan darah di wilayah ini,” tambahnya.
Rahmat berharap penghargaan ini dapat memotivasi masyarakat luas, khususnya generasi muda, untuk menjadi pendonor darah sukarela. “Semakin banyak orang yang rutin berdonor, semakin besar pula harapan hidup bagi pasien yang membutuhkan,” tutupnya