PMII Kecam Tindakan Represif Aparat Saat Demo di DPRD Kota Tasikmalaya

Selasa, 3 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gentra.id – Berbagai insiden terjadi dalam acara pengambilan sumpah dan pelantikan Anggota DPRD Kota Tasikmalaya periode 2024-2029, pada Selasa 3 September 2024.

Mulai dari interupsi di dalam Gedung Paripurna yang membuat terhentinya acara menjelang ucap sumpah, aksi demontrasi di luar area pelantikan hingga diskusi di jalanan.

Ketua Bidang Agama PC PMII Kota Tasikmalaya Muamar Khadafi mengatakan, momentum ini merupakan momen baik untuk mahasiswa menyampaikan aspirasinya kepada wakil rakyat.

Karena, kata dia, dalam waktu 5 Tahun kedepan para legislatif yang dilantik harus berupaya mengaktualisasikan kesejahteraan, keadilan, dan membuat regulasi yang pro terhadap rakyat.

Dalam aksi demonstrasi yang terjadi siang tadi, dia berujar, bahwa aksi unjuk rasa tidak berjalan mulus. Pasalnya, ada sejumlah tindakan represif yang terjadi dari aparat kepolisian kepada mahasiswa yang sedang menggelar aksi.

“Beberapa aparat kepolisian mendorong, memukul, bahkan menendang Mahasiswa yang sedang mengelar aksi,” kata Muamar seperti rilis yang diterima.

Selain itu, dalam perjalanan aksi tersebut, kata dia, aparat penegak hukum banyak melontarkan perkataan kasar yang provokatif. Sehingga, memancing mahasiwa untuk chaos ketika sedang unjuk rasa.

“Tugas utama kepolisian adalah memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakan hukum, memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan terhadap masyarakat,” tegas Muamar.

Padahal, kata dia, sebagaimana tertuang dalam Pasal 24 Perkapolri 9/2008 bahwa dalam menerapkan upaya paksa harus dihindari terjadinya hal-hal yang kontra produktif.

“Maka Pemukulan massa aksi adalah bentuk pelanggaran, meski dengan dalih keadaan darurat dan terpaksa,” ucapnya.

Dalam hal ini, dia meminta kepada Kapolres Tasikmalaya Kota untuk melakukan evaluasi besar akan kebobrokan yang terjadi. Sebab hal ini menjadi cerminan, bahwa aparat penegak hukum tidak bertindak sesuai SOP dan aturan yang berlaku. T

indakan semena-mena ini akan membuat kepercayaan masyarakat kepada aparat penegak hukum berkurang dan bahkan memudar.

“Saya mengecam keras atas tindakan represif aparat kepolisian kepada mahasiswa yang sedang malakukan unjuk rasa,” pungkasnya. ***

Follow WhatsApp Channel gentra.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

HPMP Desak Dinsos dan DPRD Tindaklanjuti Isu Anak Jalanan
Mengapa Perempuan Selalu Jadi Korban Pelecehan Seksual?
Kasus Pelecehan Seksual di Unsil: Publik Harus Berpihak pada Korban
Kontroversi Vasektomi Sebagai Syarat Penerima Bansos
Blokade Israel Sebabkan Ribuan Anak Gaza Alami Malnutrisi Akut
Polri Tegaskan SKCK Krusial untuk Keamanan, Respons Usulan Penghapusan
Menteri HAM Usulkan Penghapusan SKCK
Sajajar Kecam Larangan Ibadah Umat Katolik di Arcamanik

Berita Terkait

Jumat, 11 Juli 2025 - 14:13 WIB

HPMP Desak Dinsos dan DPRD Tindaklanjuti Isu Anak Jalanan

Kamis, 10 Juli 2025 - 17:31 WIB

Mengapa Perempuan Selalu Jadi Korban Pelecehan Seksual?

Kamis, 10 Juli 2025 - 15:55 WIB

Kasus Pelecehan Seksual di Unsil: Publik Harus Berpihak pada Korban

Kamis, 8 Mei 2025 - 22:19 WIB

Kontroversi Vasektomi Sebagai Syarat Penerima Bansos

Senin, 5 Mei 2025 - 21:37 WIB

Blokade Israel Sebabkan Ribuan Anak Gaza Alami Malnutrisi Akut

Berita Terbaru

(foto: ilustrasi)

Artikel

Gap Year Bukan Tentang Berhenti, Tapi Tentang Bertumbuh

Senin, 13 Okt 2025 - 23:59 WIB