PMII : Ruang Kaderisasi Atau Ruang Transaksi ?

Sabtu, 2 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua PMII Komisariat IAI Tasikmalaya

i

Ketua PMII Komisariat IAI Tasikmalaya

PMII dulu dikenal sebagai rumah gagasan. Kini, ia lebih mirip ruang tunggu menuju kekuasaan. Dahulu, kita bicara idealisme dan keadilan sosial, kini kita bicara siapa “direkomendasikan” dan siapa “disingkirkan.” Proses kaderisasi yang semestinya membebaskan justru berubah menjadi ajang eksploitatif: kader diolah bukan untuk berpikir, tapi untuk patuh.

 

Kita lupa, PMII lahir dari rahim keresahan mahasiswa Islam progresif, bukan dari kantong partai politik yang lapar jabatan. Gus Dur pernah mengingatkan, “Organisasi itu alat perjuangan, bukan tujuan perjuangan.” Namun kini, organisasi dijadikan karier struktural—bukan jalan pengabdian.

 

Dala Produk Hukum PMII menegaskan: “Kaderisasi adalah proses pembinaan kader secara sistematis, terencana dan berkelanjutan.” Tapi realitasnya, MAPABA – PKD – PKL – PKN hanya jadi formalitas. Setelah selesai, kader dibiarkan berjalan sendiri, kecuali mereka yang tunduk pada poros senior.

 

PMII bukan sekolah feodalisme. KH Hasyim Asy’ari mengajarkan bahwa “Ilmu tanpa akhlak adalah bencana.” Namun di PMII hari ini, loyalitas kepada senior lebih penting dari integritas. Mereka yang kritis dicap pembangkang, yang setia tanpa berpikir dijadikan “penerus”. Dalam logika semacam ini, kader hanyalah batang tebu: diperah manisnya, dibuang ampasnya.

 

Saya tidak anti-politik, saya anti Menjual Nilai Nilai Sakral Demi Kepentingan Segelintir orang. Maka saya menulis ini bukan untuk memberontak, tapi mengingatkan.

 

Tujuan PMII ialah : terbentuknya pribadi muslim Indonesia yang bertakwa kepada Allah, berbudi luhur, berilmu, cakap dan bertanggung jawab Dalam Mengamalkan ilmunya Serta Komitmen Memperjuangkan Cita Cita Kemerdekaan Indonesia.. Pertanyaannya: masih adakah kita di jalan itu?

 

Perubahan tidak lahir dari mereka yang nyaman dalam kemapanan, tapi dari mereka yang gelisah karena cinta. Jika PMII ingin tetap relevan di 2030 dan seterusnya, maka ia harus kembali ke watak dasarnya: kaderisasi berbasis nalar kritis dan nilai kemanusiaan. Bukan struktur yang dibanggakan, tapi kualitas manusia yang dibentuknya.

 

PMII tidak sedang kekurangan kader. Ia sedang krisis keberanian untuk jujur melihat dirinya sendiri.

 

Oleh KETUA PMII KOMISARIAT IAIT

M.SABIQ.A

Penulis : M. Sabiq A

Editor : Khopipah Indah

Sumber Berita : Opini

Follow WhatsApp Channel gentra.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Influencer: Wajah Baru Aktivisme
Pemburu Rente: Wajah Baru Pola Lama
Gap Antargenerasi dalam Polemik Konser: Boomers vs Gen Z
Makna lirik lagu “Matahari Tenggelam” milik Hindia yang menjadi polemik
Mengapa Perempuan Selalu Jadi Korban Pelecehan Seksual?
Penutupan Paksa Masjid Ahmadiyah Banjar: Potret Peraturan Daerah yang Offside dan Hilangnya Peran Negara
Tambang Pasir Gunung Galunggung: Ancaman Ekologis yang Harus Segera Dihentikan
Buruh Outsourcing dan Gig Worker: Pahlawan Tanpa Status di Hari Buruh

Berita Terkait

Selasa, 30 September 2025 - 12:41 WIB

Influencer: Wajah Baru Aktivisme

Rabu, 24 September 2025 - 02:05 WIB

Pemburu Rente: Wajah Baru Pola Lama

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 16:57 WIB

PMII : Ruang Kaderisasi Atau Ruang Transaksi ?

Rabu, 16 Juli 2025 - 14:42 WIB

Gap Antargenerasi dalam Polemik Konser: Boomers vs Gen Z

Rabu, 16 Juli 2025 - 13:56 WIB

Makna lirik lagu “Matahari Tenggelam” milik Hindia yang menjadi polemik

Berita Terbaru

Aksi Forum santri Tasikmalaya kecam Tayangan stasiun televisi Trans7 (foto: Ali)

Berita

Kecaman Santri Kepada Trans7 Mengalir Hingga Tasikmalaya

Kamis, 16 Okt 2025 - 11:59 WIB

Monitoring dan evaluasi Program Pesantren Ramah Anak (PRA) (Foto: gentra.id)

Berita

KPAD Dorong Pesantren Ramah Anak di Bungursari

Rabu, 15 Okt 2025 - 22:11 WIB

(foto: ilustrasi)

Artikel

Gap Year Bukan Tentang Berhenti, Tapi Tentang Bertumbuh

Senin, 13 Okt 2025 - 23:59 WIB