10 Kabupaten di Jawa Barat dengan Dominasi Jiwa Kewirausahaan

Senin, 3 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Salah satu hasil UMKM Tasikmalaya, yakni Payung Geulis. (foto:istimewa)

i

Salah satu hasil UMKM Tasikmalaya, yakni Payung Geulis. (foto:istimewa)

Gentra.id– Jawa Barat mencatat pertumbuhan ekonomi yang pesat, menjadikannya salah satu provinsi dengan perkembangan terbaik di Indonesia. Faktor geografis, budaya, dan potensi sumber daya manusia yang besar membuat provinsi ini menjadi pusat berkembangnya wirausahawan dari berbagai sektor. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat sepuluh kabupaten di Jawa Barat yang memiliki jumlah jiwa pengusaha terbanyak.

Daftar Kabupaten dengan Potensi Ekonomi dan Karakteristik Kewirausahaan

Masyarakat Tasikmalaya mengembangkan sektor industri kreatif, terutama dalam bidang bordir, batik, dan kerajinan tangan. Menurut data BPS, Tasikmalaya menempati urutan pertama sebagai kota dengan jiwa pengusaha terbanyak di Jawa Barat dengan jumlah 77.632 ribu.

Sedangkan Kabupaten Garut menempati urutan ke dua dengan jumlah 69.365 ribu. Garut sendiri terkenal dengan industri kulitnya, terutama produksi jaket dan aksesoris berbahan kulit yang telah merambah pasar nasional hingga internasional. Selain itu, sektor pariwisata dan kuliner seperti dodol Garut juga menjadi daya tarik yang mendukung pertumbuhan wirausaha.

Kota dengan urutan ke tiga dengan jumlah pengusaha terbanyak yakni Sukabumi dengan jumlah 51.307 ribu.  Yang memiliki potensi besar dalam sektor agribisnis dan pariwisata. Banyak pengusaha lokal yang bergerak di bidang pertanian organik dan peternakan. Serta usaha homestay dan kuliner yang menarik wisatawan ke daerah ini.

Sebagai salah satu daerah penyangga ibu kota, Bogor memiliki banyak wirausahawan di sektor kuliner, agribisnis, dan industri kreatif. Pertumbuhan ekonomi yang pesat serta akses pasar yang luas menjadikan Bogor sebagai tempat berkembangnya berbagai jenis usaha. Mulai dari skala kecil hingga menengah. Dengan ini, Bogor menempati urutan ke empat dengan jumlah 43.138 ribu.

Bandung menempati urutan kelima sebagai pusat industri kreatif dan fashion di Indonesia dengan jumlah 41.220 ribu. Banyak anak muda yang menjadi pengusaha di bidang clothing line, desain grafis, serta startup berbasis digital.

Potensi Besar Cianjur dalam Sektor Pertanian dan Agribisnis

Beralih ke urutan yang ke enam, Cianjur memiliki potensi besar dalam sektor pertanian dan agribisnis. Banyak pengusaha lokal yang mengembangkan usaha beras premium, hortikultura, dan produk olahan pertanian lainnya yang mampu menembus pasar nasional. Dengan jumlah 36.331 ribu.

Urutan ke tujuh yakni Majalengka. Dengan adanya Bandara Kertajati, Majalengka mulai berkembang sebagai pusat bisnis dan investasi. Banyak wirausahawan yang mulai merambah sektor properti, perdagangan, serta industri makanan dan minuman untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah ini.

Sebagai daerah wisata, Pangandaran memiliki banyak pengusaha yang bergerak di sektor pariwisata.  Kemudian kuliner, dan kerajinan khas daerah dengan jumlah 32.043 ribu. Banyak masyarakat yang mengembangkan usaha penginapan, restoran seafood, serta jasa wisata bahari.

Urutan ke sembilan yakni Ciamis. Ciamis mengembangkan potensi dalam industri makanan dan pertanian. Pengusaha lokal memproduksi berbagai produk seperti galendo (olahan kelapa), opak, dan camilan khas Ciamis.

Urutan ke sepuluh yakni Sumedang. Terkenal dengan industri tahu Sumedang yang telah menjadi ikon kuliner nasional. Selain itu, sektor pertanian dan peternakan juga mendukung perkembangan wirausaha di daerah ini. Terutama dalam produk olahan susu dan hasil bumi lainnya.

 

Follow WhatsApp Channel gentra.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Tirto Adhi Soerjo: Dari Pena ke Perlawanan, Warisan yang Tak Pernah Padam
Gap Year Bukan Tentang Berhenti, Tapi Tentang Bertumbuh
“Lelah Tapi Harus Kuat”, Fenomena Powerless di Kalangan Gen Z
“Siliwangi Menggugat”, Mengukur Jurang antara Janji dan Kinerja Rektor
Riset Gentra Data: 57,9 Persen Percakapan Publik soal MBG Bernada Negatif
Publik Geram, 56% Sentimen Negatif Hantam Hotel Amaris: Kebocoran Data Jadi Pemicu Utama
Batalnya Konser Hindia Picu Kekecewaan Publik Tasikmalaya
Kontroversi Vasektomi Sebagai Syarat Penerima Bansos

Berita Terkait

Selasa, 14 Oktober 2025 - 11:35 WIB

Tirto Adhi Soerjo: Dari Pena ke Perlawanan, Warisan yang Tak Pernah Padam

Senin, 13 Oktober 2025 - 23:59 WIB

Gap Year Bukan Tentang Berhenti, Tapi Tentang Bertumbuh

Kamis, 9 Oktober 2025 - 20:26 WIB

“Lelah Tapi Harus Kuat”, Fenomena Powerless di Kalangan Gen Z

Jumat, 3 Oktober 2025 - 22:53 WIB

“Siliwangi Menggugat”, Mengukur Jurang antara Janji dan Kinerja Rektor

Jumat, 3 Oktober 2025 - 11:29 WIB

Riset Gentra Data: 57,9 Persen Percakapan Publik soal MBG Bernada Negatif

Berita Terbaru

Aksi Forum santri Tasikmalaya kecam Tayangan stasiun televisi Trans7 (foto: Ali)

Berita

Kecaman Santri Kepada Trans7 Mengalir Hingga Tasikmalaya

Kamis, 16 Okt 2025 - 11:59 WIB

Monitoring dan evaluasi Program Pesantren Ramah Anak (PRA) (Foto: gentra.id)

Berita

KPAD Dorong Pesantren Ramah Anak di Bungursari

Rabu, 15 Okt 2025 - 22:11 WIB

(foto: ilustrasi)

Artikel

Gap Year Bukan Tentang Berhenti, Tapi Tentang Bertumbuh

Senin, 13 Okt 2025 - 23:59 WIB