Analisis Debat Pertama Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya

Kamis, 31 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Debat pertama calon bupati dan wakil bupati Tasikmalaya (foto : Youtube KPU Kabupaten Tasik))

i

Debat pertama calon bupati dan wakil bupati Tasikmalaya (foto : Youtube KPU Kabupaten Tasik))

Gentra.id– Debat publik perdana Pilkada Tasikmalaya resmi berlangsung Selasa malam (29/10/2024) di Hotel Al Hambra, Singaparna. Tiga pasangan calon (paslon) kandidat Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya memaparkan visi, misi, dan program unggulan mereka. “Mewujudkan Pembangunan yang Maju dan Berkelanjutan Menuju Masyarakat Sejahtera,” menjadi tema dalam debat ini.  Acara ini menyoroti pandangan para kandidat mengenai pembangunan berkelanjutan di wilayah Tasikmalaya.

Paslon 1: Iwan Saputra-Dede Muksit Aly (Ide), Paslon 2: Cecep Nurul Yakin-Asep Sopari Al Ayubi (Cerdas), dan Paslon 3: Ade Suganto-Iip Miftahul Paoz (Ade-Iip). Paslon tersebut terlibat dalam diskusi yang terbagi dalam dua sesi dan enam segmen. Membahas berbagai isu utama seperti lingkungan hidup, ketahanan bencana, dan infrastruktur.

Diksi Para Kandidat Bupati: Analisis Gagasan dan Kata Kunci

Kandidat pertama, Iwan Saputra, berbicara selama 27 menit 42 detik dan menyampaikan 3.546 kata, menunjukkan luasnya cakupan gagasannya. Kandidat kedua, Cecep Nurul Yakin, menggunakan 2.401 kata selama 21 menit 2 detik. Sementara kandidat ketiga, Ade Suganto, menuturkan sekitar 2.816 kata dalam waktu 25 menit 24 detik.

Dalam penyampaiannya, kandidat Iwan Saputra sering menggunakan kata-kata kunci seperti “Tasikmalaya,” “masyarakat,” “kesehatan,” “anak-anak,” “pendidikan,” dan “jalan,”. Hal itu menggambarkan prioritasnya pada pembangunan sosial. Cecep Nurul Yakin menekankan kata-kata seperti “infrastruktur,” “pemerintah,” “rakyat,” dan “pembangunan,” menggarisbawahi fokusnya pada pembangunan infrastruktur dan dukungan pemerintah. Ade Suganto menonjolkan kata seperti “masyarakat,” “bersama-sama,” “desa,” dan “air,” yang menunjukkan perhatian pada pembangunan yang melibatkan masyarakat desa.

Baca Juga :  Harga Cabai Rawit di Pasar Cikurubuk Naik Hingga Angka 50 Persen

Pembagian Waktu per Segmen

Pada segmen pertama, ketiga paslon menyampaikan visi-misi mereka dengan durasi yang berbed.  Iwan-Dede selama 3 menit 2 detik, Cecep-Asep 3 menit 49 detik, dan Ade-Iip selama 1 menit 50 detik. Segmen kedua dan ketiga diisi dengan pertanyaan panelis mengenai kualitas lingkungan hidup, ketahanan bencana, serta peningkatan infrastruktur.

Untuk menjawab topik lingkungan hidup, Iwan berbicara selama 2 menit 1 detik, Cecep selama 0 menit 53 detik, dan Ade 2 menit 36 detik. Dalam pembahasan infrastruktur, Iwan menghabiskan 4 menit 1 detik, Cecep 3 menit 24 detik, dan Ade 6 menit 5 detik. Topik sosial dan pengentasan kemiskinan menjadi tema selanjutnya. Iwan berbicara selama 6 menit 13 detik, Cecep 3 menit 5 detik, dan Ade 2 menit 51 detik.

Di segmen tanya jawab antar kandidat, masing-masing kandidat menghabiskan durasi berbeda: Iwan berbicara selama 9 menit 14 detik, Cecep selama 9 menit 30 detik, dan Ade selama 10 menit 56 detik. Para kandidat menutup sesi dengan closing statement, di mana Iwan berbicara selama 0 menit 38 detik, Cecep selama 2 menit 2 detik, dan Ade selama 1 menit 30 detik.

Baca Juga :  Nomor Urut Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya

Analisis Diksi Calon Wakil Bupati Tasikmalaya

Calon Wakil Bupati, Dede Muksit Aly, berbicara selama 2 menit 6 detik dengan sekitar 207 kata, sementara Asep Sopari Al Ayubi menghabiskan waktu 7 menit 52 detik dengan 572 kata. Kandidat ketiga, Iip Miftahul Paoz, menggunakan 3 menit 28 detik dengan 417 kata.

Dari penggunaan kata, Dede banyak menekankan “Bupati,” “masyarakat,” “jalan,” dan “irigasi.” Asep kerap menggunakan istilah “pemerintah,” “pertanian,” “anggaran,” dan “desa.” Iip sering kali menyebut “layanan,” “inovasi,” “lingkungan,” dan “aksesibilitas,” menampilkan fokus masing-masing kandidat dalam pendekatan pembangunan.

Dalam segmen pertanyaan panelis, Dede berbicara tentang kualitas lingkungan hidup selama 0 menit 0 detik, sementara Asep berbicara 4 detik, dan Iip 1 menit 55 detik. Pertanyaan infrastruktur dijawab oleh Dede selama 0 menit 13 detik, Asep selama 1 menit 55 detik, dan Iip tidak berkomentar. Di segmen sosial dan kemiskinan, Dede tidak berbicara, sementara Asep berbicara 2 menit 18 detik, dan Iip 1 menit 5 detik.

Acara debat ini menjadi ajang bagi warga Tasikmalaya untuk melihat lebih dalam gagasan dan visi para kandidat menuju Pilkada yang lebih partisipatif dan informatif.

Follow WhatsApp Channel gentra.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Haul Gus Dur ke-15: Gusdurian Tasikmalaya Soroti Pemerintah Ikut Andil Dalam Isu Ekologi dan Pendidikan Inklusif
Merajut Kebhinekaan dalam Tadarus Kebangsaan
Selayang Pandang Desa Sundawenang
Empat Paslon Gubernur Jabar Tawarkan Solusi Atasi Intoleransi
Pahlawan Kota Tasik: Menghormati Jasa dan Perjuangan Tokoh-Tokoh Legendaris
Iming-iming Kaya Instan: Bahaya Laten Judi Online
Gebyar Literasi: Penmas Unsil Dorong Minat Baca Anak Lewat Kegiatan Edukatif
Debat Publik Garut 2024: Perbandingan Sorotan Media dan Sentimen Warganet Terhadap Kedua Kandidat

Berita Terkait

Senin, 3 Februari 2025 - 00:30 WIB

Haul Gus Dur ke-15: Gusdurian Tasikmalaya Soroti Pemerintah Ikut Andil Dalam Isu Ekologi dan Pendidikan Inklusif

Minggu, 26 Januari 2025 - 00:00 WIB

Merajut Kebhinekaan dalam Tadarus Kebangsaan

Rabu, 15 Januari 2025 - 11:00 WIB

Selayang Pandang Desa Sundawenang

Minggu, 17 November 2024 - 23:22 WIB

Empat Paslon Gubernur Jabar Tawarkan Solusi Atasi Intoleransi

Senin, 11 November 2024 - 21:11 WIB

Pahlawan Kota Tasik: Menghormati Jasa dan Perjuangan Tokoh-Tokoh Legendaris

Berita Terbaru

Esensi peran manusia dan AI dalam jurnalistik. (foto:ilustrasi)

Artikel

Esensi Jurnalistik di Era AI

Selasa, 28 Jan 2025 - 22:25 WIB