Harga Cabai Rawit di Pasar Cikurubuk Naik Hingga Angka 50 Persen

Selasa, 30 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kenaikan Harga Cabai Rawit di Pasar Cikurubuk, Tasikmalaya. (Foto: Isimewa)

i

Kenaikan Harga Cabai Rawit di Pasar Cikurubuk, Tasikmalaya. (Foto: Isimewa)

Gentra.id– Harga cabai rawit di Pasar Cikurubuk, Kota Tasikmalaya diketahui melonjak dalam kurun waktu kurang dari satu bulan. Kenaikan ini mencapai angka 50 persen.

Melalui Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Naional, harga cabai rawit merah pada awal bulan juli ini berada pasa angka Rp48.750 per kilogram. Namun, pada hari senin (29/7/2024), harga cabai rawit hijau naik di angka Rp81.250 per kilogram. Sebelumnya, harga cabai rawit hijau tercatat berada di angka Rp51.250 per kilogram pada 1 juli 2024. Per hari ini, harga cabai rawit hijau berada diangka Rp65.000 per kilogram.

Salah satu pedagang cikurubuk, iwin mengungkapkan bahwa kenaikan harga cabai ini bisa terjadi akibat dari musim kemarau yang membuat para petani cabai mengalami gagal panen. Akibatnya, para konsumen mulai ,menurun beberapa hari belakangan ini.

Baca Juga :  Gentra.id Gandeng MAN 1 Tasikmalaya Sebagai Sekolah Pertama dalam Program Sekolah Jurnalistik

“Kayaknya karena kemarau, enggak ada hujan, jadi pada gagal panen. Biasanya nanti harganya turun lagi kalau ada hujan mah,” jelasnya pada Senin, (29/7/2024).

Hal tersebut juga dirasakan oleh fery yang mengaku dirinya mulai mengurangi pembelian cabai untuk saat ini, dan berharap harga cabai ini bisa kembali turun.

“Kemarin-kemarin mah saya rutin beli sekilo, sekarang harganya mahal. Saya harap mah harga cabai turun lagi,” ujarnya.

Fery juga menambhakan dengan kondisi dirinya yang berjualan kuliner dan membutuhkan cabai merasa keberatan jika dagangannya ikut terdampak.

“(Beli cabai untuk) jualan makanan. Tapi ‘kan enggak mungkin harga (jual) makanan saya ikut naik, nanti pelanggan pada kabur,” ucapnya.

Baca Juga :  Dampak E-commerce: 30 Persen Pedagang Pasar Cikurubuk Tasikmalaya Tutup

Kenaikan juga dialami petani di Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, yang mengalami kerugian meski cabai naik hingga 100 persen.

Salah satu petani cabai di Rajapolah, Ayi mengaku bahwa petani cabai saat ini mengalami banyak kerugian akibat gagal panen yang disebabkan oleh serangan hama lalat buah dan cuaca yang terjaadi saat ini.

“Ya buahnya jadi busuk, kering akhirnya pohonnya mati,” kata Ayi pada Selasa, (30/07/2024).

Ayi juga menambahkan, bahwa biasanya dari 100 bata lahan cabai, hasil panen dapat mencapai hingga 80 kilogram dalam serkali panen, namun saat ini hanya mencapai 15 kilogram.

“Saat ini paling 15 kilogram saja. Itu pun dipanen lebih awal, keburu mati,” ucapnya.

Follow WhatsApp Channel gentra.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Selayang Pandang Desa Sundawenang
KKN UNSIL dan Homeopathy Adakan Pengobatan Gratis di Desa Sundawenang
Refleksi Makna Hari Ibu di Indonesia
Fakultas Agama Islam Universitas Siliwangi adakan Workshop Excel For Digital Business
Generasi Beta: Anak-anak Masa Depan yang Lahir Mulai 2025
Prabowo Umumkan Makan Bergizi Gratis, Rp 10.000 Per Anak dan Ibu Hamil
Parlemen Australia Larang Anak di Bawah 16 Tahun Gunakan Medsos, Bagaimana dengan Indonesia?
Desain Kotak Sumbangan dan Minat Baca Rendah: Tantangan Literasi Indonesia

Berita Terkait

Rabu, 15 Januari 2025 - 11:00 WIB

Selayang Pandang Desa Sundawenang

Sabtu, 11 Januari 2025 - 23:32 WIB

KKN UNSIL dan Homeopathy Adakan Pengobatan Gratis di Desa Sundawenang

Minggu, 22 Desember 2024 - 21:38 WIB

Refleksi Makna Hari Ibu di Indonesia

Jumat, 20 Desember 2024 - 22:26 WIB

Fakultas Agama Islam Universitas Siliwangi adakan Workshop Excel For Digital Business

Rabu, 4 Desember 2024 - 19:35 WIB

Generasi Beta: Anak-anak Masa Depan yang Lahir Mulai 2025

Berita Terbaru

Kantor Kepala Desa Sundawenang (foto: Tia/Gentra.id)

Data

Selayang Pandang Desa Sundawenang

Rabu, 15 Jan 2025 - 11:00 WIB

Penggunaan emoji saat chattingan mempengaruhi tingkat kecerdasan emosional. (foto:istimewa)

Gaya Hidup

Sering Pakai Emoji? Ini Tanda Kecerdasan Emosionalmu Tinggi

Minggu, 29 Des 2024 - 23:41 WIB