Gentra.id– Upacara Peringatan Hari Jadi Kabupaten Tasikmalaya yang ke-392 resmi digelar secara meriah pada Jumat , (26/07) di halaman Kantor Pemkab Tasikmalaya.
Hari lahir Kabupaten Tasikmalaya ditetapkan melalui Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Tasikmalaya Nomor 1 Tahun 2015. Hari jadi Kabupaten Tasikmalaya ini jatuh pada tanggal 9 bulan Muharram, atau tahun Zim yang bertepatan dengan tanggal 26 Juli 1632 Masehi. Dalam peringatan kali ini, dihadiri oleh pejabat negara, polisi, TNI, anggota DPRD, linmas, perwakilan ormas, pelajar dan mahasiswa.
Namun, dalam upacara peringatan kali ini pengibaran bendera merah putih hanya dilakukan dengan mengibarkan bedera setengah tiang. Hal ini dilakukan sebagai bentuk belasungkawa atas wafatnya Hamzah Haz, wakil presiden RI ke-9 periode 2001-2004. Dalam prosesi tersebut, Bupati pun mengajak seluruh peserta upacara untuk berdoa dan mengheningkan cipta sejenak
Dalam sambutannya, Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto mengatakan hari jadi Kabupaten Tasikmalaya merupakan momen istimewa untuk merefleksikan perjalanan panjang yang telah dilalui bersama, serta memberikan motivasi dan tekad dalam menghadapi tantangan di masa depan.
Bupati Ade menambahkan, dalam perjalanan 392 tahun Kabupaten Tasikmalaya telah mengalami berbagai dinamika perubahan. Perubahan yang dialami antara lain adanya tantangan dari lingkungan, organisasi, dan budaya.
Ade Menegeaskan, kini saatnya untuk memperkuat upaya bersama dalam meneruskan upaya para pendahulu dengan mengoptimalkan segala sumber daya dalam mewujudkan Kabupaten Tasikmalaya yang semakin maju dan sukses.
“Alhamdulillah, meski perkembangan yang kita capai belum maksimal, namun ada beberapa keberhasilan yang patut kita syukuri” ungkapnya.
Ade Sugianto menyampaikan, bahwa kendala fiskal yang parah akibat pandemi dan berbagai konflik geopolitik telah menyebabkan resesi dan terpuruknya perekonomian global.
Mengenai capaian pembangunan Kabupaten Tasikmalaya hingga pada tahun 2023, Ade menyampaikan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mencapai 69,38 poin, naik satu peringkat dari tahun sebelumnya. Di bidang kesehatan, Tasikmalaya berhasil menurunkan angka stunting sebesar 6,5%, dari 27,2% pada tahun 2022 menjadi 20,7% pada tahun 2023.
“Kabupaten dengan kinerja tertinggi kedua di Jawa Barat yang mengalami penurunan yang signifikan,” jelas Ade.
Tasikmalaya terus mengalami perkembangan yang signifikan. Pada tahun 2018, terdapat 81 desa tertinggal. Namun, pada tahun 2021, desa tertinggal ini mengalami angka penurunan menjadi 8 desa tertinggal. Dan di tahun 2022 tidak ada lagi desa tertinggal di Tasikmalaya.
Ade memaparkan, saat ini Indeks Desa Berkembang (IDM) Provinsi Tasikmalaya berstatus maju sebesar 0,77 poin, terdiri dari 83 desa dalam kategori mandiri, 208 desa dalam kategori maju, dan 60 desa dalam kategori berkembang.
“Berbagai prestasi tersebut merupakan hasil upaya bersama semua pihak untuk membangun Kabupaten Tasikmalaya dengan semangat gotong royong dan mewujudkan Provinsi Tasikmalaya yang religius, berdaya saing dan sejahtera” tutup Ade.