PLN Luncurkan Program Biomassa di Tasikmalaya, Tingkatkan Ekonomi Rakyat dan Reduksi Emisi

Kamis, 26 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PLN resmikan Program Pengembangan Ekosistem Biomassa Berbasis Ekonomi Rakyat dan Pertanian Terpadu di Desa Bojongkapol, Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya, pada kamis, (26/09/2024). (Foto: Gentra)

i

PLN resmikan Program Pengembangan Ekosistem Biomassa Berbasis Ekonomi Rakyat dan Pertanian Terpadu di Desa Bojongkapol, Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya, pada kamis, (26/09/2024). (Foto: Gentra)

Gentra.id– PLN melalui PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), meresmikan Program Pengembangan Ekosistem Biomassa Berbasis Ekonomi Rakyat dan Pertanian Terpadu di Desa Bojongkapol, Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya. Hal ini sebagai wujud pengimplementasian dari pengembangan ekosistem biomassa berbasis ekonomi kerakyatan di wilayah Gunung Kidul dan Cilacap, Perersmian ini dilakukan pada kamis,(26/09/2024).

Biomassa dalam ekosistem merupakan massa organisme biologis yang hidup di suatu area atau ekosistem pada suatu waktu tertentu. Biomassa dapat diartikan sebagai massa satu atau lebih spesies, atau massa semua spesies dalam komunitas.

Biomassa dapat digunakan sebagai sumber energi terbarukan karena berasal dari siklus karbon dan dapat digunakan secara langsung atau tidak langsung sebagai bahan bakar. Biomassa ini dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti rerumputan dan pepohonan. Biomassa hutan merupakan salah satu sumber karbon terbesar di Bumi.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa program ini merupakan langkah PLN dalam mendukung pemberdayaan masyarakat lokal dengan memanfaatkan lahan kritis untuk menanam tanaman energi multifungsi, seperti Indigofera, yang bisa digunakan sebagai bahan bakar biomassa serta pakan ternak.

Baca Juga :  Pertama di Tasikmalaya, Siswa Madrasah Kunjungi Vihara dan Klenteng

“Dengan melibatkan masyarakat dalam setiap tahapannya, program ini juga mendukung ketahanan energi nasional dan pencapaian target energi bersih,” ucapnya.

Darmawan menambahkan bahwa dengan pengembangan ekosistem biomassa ini, PLN tidak hanya berperan dalam pengurangan emisi karbon, tetapi juga turut berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Melalui pendekatan ekonomi kerakyatan dan hasil dari pertanian terpadu, program ini diharapkan dapat mendorong peningkatan pendapatan bagi masyarakat setempat.

“Melalui pengembangan ekosistem biomassa ini, PLN tidak hanya berkontribusi pada pengurangan emisi karbon, tetapi juga membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal melalui ekonomi kerakyatan dan peningkatan pendapatan dari hasil pertanian terpadu,” tambahnya.

Saat ini, PLN telah berhasil mengimplementasikan co-firing di 46 PLTU. Melalui program pengembangan ekosistem biomassa, PLN juga telah melibatkan 250 ribu masyarakat dan memanfaatkan 3 juta ton biomassa, yang berhasil mengurangi emisi hingga 3,2 juta ton CO2e.

Baca Juga :  Respons Kebutuhan Darah, Give Blood dan Siloka Gelar Donor Darah

“Dengan kolaborasi dari berbagai pihak, kami yakin capaian positif tersebut akan terus bertambah,” pungkasnya.

Sementara itu, Pj Bupati Tasikmalaya Yedi Rahmat mengatakan, bahwa ekosistem biomassa ini selain menjaga keletarian lingkungan juga dapat membantu meningkatkan ekonomi kerakyatan di Kabupaten Tasikmalaya.

“ini merupakan dukungan bagi pertanian kami yang menjadi tumpuan masyarakat Tasikmalaya. Dengan pemanfaatan limbah pertanian, tentunya selain menjaga kelestarian lingkungan, pengembangan biomassa ini juga mampu membantu meningkatkan ekonomi kerakyatan, khususnya di Kabupaten Tasikmalaya,” ujarnya.

Sedangkan untuk pemenuhan biomassa, Yedi mengatakan bahwa PLN bekerjasama dengan masyarakat setempat dalam pengembangan penanaman hingga seratus ribu pohon di lahan seratus hektar.

“Kami bekerjasama dengan masuarakat setempat dengan tanaman energi Indigofera sebanyak 30 ribu pohon, di lahan seluas 20 hektar sejak tahun lalu. Dan nantinya akan dikembangkan lagi hingga 100 ribu pohon di lahan 100 hektar,” pungkasnya.

 

 

Follow WhatsApp Channel gentra.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Selayang Pandang Desa Sundawenang
KKN UNSIL dan Homeopathy Adakan Pengobatan Gratis di Desa Sundawenang
Refleksi Makna Hari Ibu di Indonesia
Fakultas Agama Islam Universitas Siliwangi adakan Workshop Excel For Digital Business
Generasi Beta: Anak-anak Masa Depan yang Lahir Mulai 2025
Prabowo Umumkan Makan Bergizi Gratis, Rp 10.000 Per Anak dan Ibu Hamil
Parlemen Australia Larang Anak di Bawah 16 Tahun Gunakan Medsos, Bagaimana dengan Indonesia?
Desain Kotak Sumbangan dan Minat Baca Rendah: Tantangan Literasi Indonesia

Berita Terkait

Rabu, 15 Januari 2025 - 11:00 WIB

Selayang Pandang Desa Sundawenang

Sabtu, 11 Januari 2025 - 23:32 WIB

KKN UNSIL dan Homeopathy Adakan Pengobatan Gratis di Desa Sundawenang

Minggu, 22 Desember 2024 - 21:38 WIB

Refleksi Makna Hari Ibu di Indonesia

Jumat, 20 Desember 2024 - 22:26 WIB

Fakultas Agama Islam Universitas Siliwangi adakan Workshop Excel For Digital Business

Rabu, 4 Desember 2024 - 19:35 WIB

Generasi Beta: Anak-anak Masa Depan yang Lahir Mulai 2025

Berita Terbaru

Kantor Kepala Desa Sundawenang (foto: Tia/Gentra.id)

Data

Selayang Pandang Desa Sundawenang

Rabu, 15 Jan 2025 - 11:00 WIB

Penggunaan emoji saat chattingan mempengaruhi tingkat kecerdasan emosional. (foto:istimewa)

Gaya Hidup

Sering Pakai Emoji? Ini Tanda Kecerdasan Emosionalmu Tinggi

Minggu, 29 Des 2024 - 23:41 WIB