Ransomware Serang Situs BRI Hoaks, Ini Fakta Ulasan Pengamat

Jumat, 3 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Ransomware Malware. foto/istockphoto

i

Ilustrasi Ransomware Malware. foto/istockphoto

Gentra.id – Pakar keamanan siber, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Pratama Persadha membeberkan fakta kabar viral Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang terkena ransomware. Kabar yang beredar melalui akun media sosial X ternyata hoaks atau informasi bohong.

Pratama Persadha menjelaskan kronologinya, jika informasi ini berawal dari slot gacor unggahan akun FalconFeeds.io di platform “X” pada 18 Desember 2024 pukul 18.54 WIB, yang mengatakan bahwa BRI sudah menjadi korban dari Bashe Ransomware.

Pada unggahan tersebut FalconFeeds.io juga membagikan tangkapan layar dari hitungan mundur batas waktu yang diberikan oleh Bashe Ransomware kepada pihak yang berminat, baik itu BRI maupun pihak lainnya, untuk membayar tebusan dan mendapatkan decrypt tools untuk membuka file yang disandikan oleh ransomware mereka.

“Tim CISSReC juga melakukan investigasi dan menemukan bahwa sampel data yang diberikan oleh Bashe Ransomware identik dengan salah satu unggahan di Scribd yang diunggah oleh salah satu akun bernama ‘Sonni GrabBike’ pada tanggal 17 September 2020,” bebernya kepada media, Rabu (25/12/2024).

“Melihat beberapa fakta ini, untuk saat ini serangan siber berupa ransomware tersebut kemungkinan besar adalah informasi yang kurang benar, pun jika memang terkena serangan ransomware,” tegas Pratama Persadha.

BRI juga sudah melakukan klarifikasi langsung, dia menambahkan, ke postingan FalconFeeds.io dan mengatakan bahwa seluruh sistem perbankan BRI berjalan normal.

“CISSReC juga melihat bahwa informasi serangan ransomware ini hanya upaya coba-coba untuk memeras BRI bahwa seolah-olah mereka terkena serangan ransomwarwe,” ujar Pratama Persadha.

Dia menerangkan, jika memang group Bashe Ransomware memiliki data asli dari BRI hasil serangan malware mereka, tentu saja seharusnya mereka menggunggah data tersebut dan bukannya mengunggah data yang sudah pernah diposting di Scribd sebelumnya.

Menurutnya, Group Bashe Ransomware sendiri mengaku sudah bekerja sejak 3 September 2019, namun jika melihat unggahan mereka di darkweb, mereka baru aktif melakukan peretasan pada 5 April 2024.

“Akun X yang mereka miliki pun juga baru dibuat pada Januari 2024 dan sampai saat ini baru memiliki 35 pengikut dan belum membuat postingan apapun di platform X tersebut,” jelas Pratama Persadha.

Dari penemuannya, di laman darkweb milik group ransomware ini sudah membagikan 63 data yang mereka klaim mereka dapatkan dari peretasan dan ransomwarw yang mereka lakukan, dan saat ini ada 2 serangan ransomware yang statusnya masih menunggu penebusan, salah satunya adalah yang diklaim merupakan BRI.

Group Bashe Ransomware ini memberikan batas waktu sampai dengan tanggal 23 Desember 2024 pukul 16.00 WIB sebelum akhirnya mereka akan mempublish data yang mereka klaim telah dapatkan kepada khalayak umum.

“Namun, ada baiknya pihak BRI melakukan koordinasi dengan BSSN dan Komdigi untuk melakukan investigasi tentang data yang dibocorkan di situs Scribd tersebut,” pungkasnya.

Sebelumnya, layanan perbankan BRI serta mobile banking BRI tidak mengalami kendala operasional, saat kabar serangan siber itu viral.

Selain itu, FalconFeeds.io juga membuat postingan klarifikasi pada pukul 22.42 yang mengatakan bahwa klaim yang melaporkan serangan siber kepada BRI adalah berita yang kurang benar.

Follow WhatsApp Channel gentra.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Koperasi Bersama Lancar Barokah Lakukan Digitalisasi Tata Kelola dan Pemasaran
China dan Beberapa Negara Balas Kebijakan Tarif Impor AS
Dampak Tarif Impor 32 Persen AS bagi Indonesia
Sempat Naik Saat Munggahan, Harga Pangan di Cikurubuk Kini kembali Stabil
Pasar Wisata Nusantara Resmi Dibuka, Dorong Pariwisata dan Ekonomi Tasikmalaya
Kenaikan PPN 12% Sentuh Favorit Gen Z, dari Spotify hingga Netflix
Kesejahteraan Masyarakat melalui Konsep Pariwisata
Kenaikan UMP dan UMK 2025: Bagaimana Dampaknya di Priangan Timur?

Berita Terkait

Kamis, 18 September 2025 - 19:48 WIB

Koperasi Bersama Lancar Barokah Lakukan Digitalisasi Tata Kelola dan Pemasaran

Minggu, 6 April 2025 - 22:59 WIB

China dan Beberapa Negara Balas Kebijakan Tarif Impor AS

Jumat, 4 April 2025 - 21:57 WIB

Dampak Tarif Impor 32 Persen AS bagi Indonesia

Sabtu, 1 Maret 2025 - 19:08 WIB

Sempat Naik Saat Munggahan, Harga Pangan di Cikurubuk Kini kembali Stabil

Rabu, 26 Februari 2025 - 21:27 WIB

Pasar Wisata Nusantara Resmi Dibuka, Dorong Pariwisata dan Ekonomi Tasikmalaya

Berita Terbaru

Aksi Forum santri Tasikmalaya kecam Tayangan stasiun televisi Trans7 (foto: Ali)

Berita

Kecaman Santri Kepada Trans7 Mengalir Hingga Tasikmalaya

Kamis, 16 Okt 2025 - 11:59 WIB

Monitoring dan evaluasi Program Pesantren Ramah Anak (PRA) (Foto: gentra.id)

Berita

KPAD Dorong Pesantren Ramah Anak di Bungursari

Rabu, 15 Okt 2025 - 22:11 WIB

(foto: ilustrasi)

Artikel

Gap Year Bukan Tentang Berhenti, Tapi Tentang Bertumbuh

Senin, 13 Okt 2025 - 23:59 WIB