Gentra.id– Anak-anak di Gaza kini mengalami malnutrisi akut akibat blokade Israel yang telah berlangsung lama. Sejak 2 Mei, UNICEF mencatat bahwa lebih dari 9.000 anak Palestina mengalami gizi buruk dan menjalani perawatan di rumah sakit. Media kantor Gaza menuduh Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata sistematis dalam melakukan genosida dan blokade. Hal ini jelas melanggar hukum Humaniter Internasional. Penutupan terus-menerus perlintasan perbatasan menyebabkan kondisi kesehatan yang semakin parah, terutama bagi anak-anak dan bayi.
Sejak 2 Maret, Israel menutup semua perlintasan menuju Gaza, menghalangi masuknya pasokan penting. Laporan menyebutkan adanya bencana kelaparan, namun militer Israel melanjutkan serangan ke Gaza pada 18 Maret. Mematahkan kesepakatan gencatan senjata dengan kelompok perlawanan Palestina, Hamas. Catherine Russell, Direktur Eksekutif UNICEF, menyatakan bahwa sejak dua bulan terakhir, anak-anak di Gaza terus-menerus menghadapi gempuran. Serta kehilangan akses terhadap kebutuhan pokok serta layanan dasar.
Blokade Israel Picu Krisis Gizi Akut dan Ancaman Kematian bagi Anak-Anak Gaza
Setiap hari, blokade bantuan semakin mengancam anak-anak di Gaza dengan kelaparan, penyakit, dan kematian. Keluarga-keluarga di Gaza menghadapi tantangan besar, mulai dari lahan pertanian yang hancur. Terbatasnya akses ke laut, hingga kelangkaan pangan dan air bersih. Banyak toko roti yang tutup, produksi air menurun, dan rak pasar hampir kosong. Menjadikan bantuan kemanusiaan sebagai satu-satunya harapan hidup yang kini hampir habis.
UNICEF mendesak agar Israel segera menghentikan blokade dan memulihkan akses kemanusiaan. Penyebaran penyakit meningkat dengan cepat, terutama di kalangan anak-anak di bawah lima tahun yang berisiko tinggi terhadap malnutrisi. Sejak awal tahun, kasus malnutrisi semakin meningkat, mengurangi pasokan vaksin dan menyebabkan wabah penyakit. Seperti diare akut yang kini menyumbang 1 dari setiap 4 kasus penyakit di Gaza. Kekurangan pasokan obat dan makanan semakin memperburuk kondisi anak-anak yang menderita kekurangan gizi.
Dr. Ahmed Abu Nasir menjelaskan bahwa anak-anak dalam masa pertumbuhan sangat membutuhkan nutrisi seperti protein dan lemak. Namun mereka kini sulit mendapatkannya akibat blokade. Kekurangan fasilitas kesehatan dan pasokan yang hampir habis dapat berujung pada kematian bagi anak-anak yang seharusnya dalam masa pertumbuhan. Kami berharap pihak Israel segera menghentikan blokade agar vaksin dan bantuan untuk mengatasi malnutrisi dapat segera menjangkau anak-anak di Gaza.