Gentra.id– Bagi kamu Gen Z pasti sudah tidak asing dengan aplikasi kencan paling populer di dunia untuk cari jodoh, seperti Tantan, Bumble, Tinder, Omi. Salah satu aplikasi kencan yang pernah viral adalah Tinder. Aplikasi ini pertama kali diluncurkan tahun 2012 oleh Hatch Labs, sebuah inkubator startup teknologi berbasis di Amerika Serikat. Tinder sendiri dirancang untuk mempermudah orang-orang dalam menemukan teman, pasangan, atau bahkan cinta sejati. Sejak pertama kali diluncurkan, aplikasi ini telah mempermudah semua orang untuk melakukan kencan buta hanya melalui media online , cepat , lebih modern, dan tentunya berbasis Lokasi.
Sejak kemunculannya hingga 2023, Tinder memiliki lebih dari 75 juta pengguna aktif bulanan dan tersebar di lebih dari 190 negara. Aplikasi ini telah menghasilkan miliaran “match” (koneksi) di seluruh dunia, membuatnya menjadi salah satu aplikasi kencan online paling sukses. Salah satu alasan kesuksesan Tinder adalah pendekatan visualnya yang memanfaatkan foto dan informasi singkat, memudahkan pengguna untuk menentukan ketertarikan secara cepat.
Mayoritas pengguna Tinder, sebanyak 35%, berada di rentang usia 18 hingga 24 tahun. Sementara itu, pengguna berusia 25 hingga 34 tahun menyumbang sekitar 25% dari total pengguna Tinder. Di sisi lain, penggunaan Tinder menurun drastis di kalangan pengguna yang lebih tua, yaitu hanya 8% pengguna yang berusia antara 45 hingga 54 tahun.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dari semua kemudahan yang ditawarkan oleh “Dating App” ini tentunya juga memiliki sisi negatif jika tidak digunakan dengan bijak, tentu alasannya karena aplikasi ini mengharuskan pengguna untuk memberikan data pribadi yang sangat sensitf saat pengguna log in untuk membuat profil.
Mengapa Aplikasi kencan Meminta Data Sensitif?
Aplikasi kencan modern sangat bergantung pada algoritma dan kecocokan berdasarkan preferensi pribadi. Semakin spesifik informasi yang diberikan, semakin besar peluang untuk “match” dengan orang yang memiliki kesamaan minat, gaya hidup, atau keyakinan. Data sensitif seperti alamat rumah, no handphone, atau kebiasaan pribadi memberikan gambaran lebih dalam tentang siapa dirimu, yang diharapkan bisa menarik perhatian calon pasangan yang sejalan.
Saat Dating App request foto privat penggunanya untuk menarik perhatian lawanya, tapi tidak jarang juga seseorang enggan menggunakan foto profil saat mendownload aplikasi kencan.
Bahkan, yang lebih parah jika foto kita digunakan oleh fake account untuk melakukan hal-hal negatif, dan tentunya ini bukan hanya merugikan orang lain, tetapi diri kita sediri yang bisa berakibat pada pencemaran nama baik.
Sebelum Memutuskan untuk Mendownload Dating Apps, Perhatikan Hal-hal Berikut Ini
Untuk melindungi dirimu dari potensi bahaya kebocoran data pribadi di aplikasi kencan, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa kamu ambil yaitu, baca dan pahami dengan seksama isi dari kebijakan privasi data dari aplikasi tersebut, apakah jaminan yang ditawarkan oleh aplikasi tersebut untuk menjamin kerahasiaan data pribadi kita.
Jika masih ingin untuk mendownload aplikasi tersebut, hindari pemberian data yang sangat sensitif seperti biodata diri, no handphone, pandangan politik, alamat rumah, kebiasaan sehari-hari dan data-data sensitif lainnya.
Opsi lain yang bisa dilakukan yaitu dengan menggunaakan nama anonim untuk mencegah pembocoran data pribadi maupun dari psesama pengguna yang ingin melakukan hal-hal negatif. Sebelum itu juga cari riview dari para penggunanya, terutama terkait keamana datanya.
Kasus penipuan di Indonesia terus menunjukkan tren peningkatan yang mengkhawatirkan. Berdasarkan data vertikal Kepolisian Republik Indonesia, jumlah kasus penipuan yang dilaporkan mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2020, terdapat 561 kasus penipuan yang tercatat, dan jumlah ini melonjak menjadi 789 kasus pada tahun 2022. Peningkatan ini menandakan lonjakan lebih dari 40% dalam kurun waktu dua tahun.
Meskipun aplikasi kencan dapat menjadi cara efektif untuk menemukan pasangan, penting untuk selalu waspada terhadap risiko yang mengintai terkait penggunaan data pribadi. Kebocoran informasi sensitif bisa mengancam privasi, keamanan, dan bahkan reputasimu. Selalu gunakan aplikasi kencan dengan bijak, dan pastikan data pribadi kamu tetap aman dalam setiap interaksi di dunia maya.