Gentra.id– Komunitas KH. Abdurrahman Wahid (Gusdurian) Tasikmalaya resmi menggelar Haul Gus Dur ke-15 . Dengan mengusung tema “Taubat Ekologis: Lingkungan Sebagai Amanah Spiritual” di Pendopo Baru Bupati, Kabupaten Tasikmalaya, pada Jumat (31/01/2025).
Rangkaian acara meliputi Tahlil Kebangsaan, Gebyar Sholawat, Apresiasi bagi Tokoh Penggerak Toleransi dan Lingkungan. Kemudian Diskusi Panel, Pemutaran Video Dokumenter Gus Dur, Pembacaan Puisi, serta Launching Single Song WAHID MUSIC.
Sejumlah tokoh menghadiri acara ini, termasuk Nana Heryana (Asisten Daerah 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat. Fiona Callaghan (aktivis perempuan dan lingkungan), RM. Franki Pitoy, Pr, (Ketua umum Gereja Paroki Hati Kudus Yesus Tasikmalaya). Kemudian KH. Munawir Soleh (Ketua Forum Ajengan Tajug dan Putra Nusantara), F. Rohiman (Koordinator Gusdurian dan KPAID Kabupaten Karawang), Dodi Kurniawan (Tokoh JAI), Mujib Rahman Wahid (Ketua PC PMII Kab. Tasikmalaya), serta Zainda Usmana Aulia (Koordinator Gusdurian Tasikmalaya).
Krisis Ekologis
Adrian Fauji Rahman selaku perwakilan Gusdurian Tasikmalaya menjelaskan bahwa WALHI mencatat 90% bencana di Indonesia bersifat ekologis.
“Krisis ekologis di Indonesia semakin nyata dengan meningkatnya frekuensi dan intensitas bencana seperti banjir dan longsor. Taubat ekologis menjadi langkah awal untuk mengubah pola pikir dan perilaku demi menjaga keseimbangan alam,” ujarnya.
Adrian juga menekankan pentingnya taubat ekologis dan mengajak setiap orang menjadikannya sebagai langkah awal dalam mengatasi krisis lingkungan global.
“Untuk itu tobat ekologis penting untuk dilakukan oleh setiap orang, baik individu, komunitas, maupun organisasi. Tobat ekologis akan membuka jalan untuk mengubah pola pikir dan tindakan terhadap lingkungan. Sehingga kita bisa hidup harmonis dengan alam,”katanya.
Terakhir, Adrian menegaskan harapannya agar Haul Gus Dur ini tidak hanya menjadi ajang untuk mengenang dan mendoakan sosok Gus Dur. Tetapi juga momentum untuk melakukan jejaring dengan komunitas yang senafas dengan sembilan nilai uatama Gus Dur.
“Maka momentum Haul Gus Dur yang ke-15 ini di Tasikmalaya, selain untuk mengenang dan mendoakan sosok Gus Dur. Juga merupakan momentum untuk melakukan jejaring dengan komunitas-komunitas yang senafas dengan sembilan nilai utama Gus Dur,”tutupnya.
Senada dengan itu, Zainda Usmana Aulia selaku koordinator Gusdurian Tasikmalaya menyoroti tiga isu utama dalam sambutannya. Yakni pendidikan inklusif, toleransi, dan lingkungan.
“setiap orang wajib menjaga pendidikan inklusif sebagai nilai fundamental yang tidak boleh diganggu gugat. Kemudian gerakan value basic yang diamanahkan oleh keluarga besar Kyai Abdurrahman Wahid diantaranya kemanusiaan ksatriaan dan lain sebagainya. Serta mendorong gerakan ekologis dengan dukungan dari Pramuka Peduli dan Dewan Kerja Ranting,” ungkapnya.