Aksi Unjuk Rasa di Kota Tasikmalaya Meningkat Pada 2023

Selasa, 12 Maret 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gentra.id – Kekecawaan masyarakat dan mahasiswa terhadap kinerja para elite politik yang buruk membuat aksi unjuk rasa di Kota Tasikmalaya setiap tahunnya meningkat.

Tak hanya itu, cara-cara aparat penegak hukum dalam menangani setiap aksi unjuk rasa kerap menggunakan cara non-persuasif, membuat emosi rakyat mengalami eskalasi

Menurut data unjuk rasa di Kota Tasikmalaya pada tahun 2018-2023 yang diterbitkan Open Data Tasikmalaya, trend aksi unjuk rasa mengalami kenaikan sejak tahun 2022 dan puncaknya pada tahun 2023 ada 103 aksi unjuk rasa.

Banyaknya aksi unjuk rasa ini menandakan sistem dan regulasi di Kota Tasikmalaya tidak berjalan dengan baik.

Seperti demontrasi yang dilakukan sejumlah mahasiswa terkait maraknya kasus intoleransi di kota Tasikmalaya pada Minggu, (17/09/2023).

Mereka menolak pembatalan konser musik Gigi di halaman Parkir Teejay Waterpark Plaza Asia Tasikmalaya karena adanya tekanan dari ormas tertentu.

Batalnya konser musik tersebut, menjadi salah satu bukti lemahnya pemerintah dan aparat penegak hukum dalam menjaga kondusifitas di Kota Santri.

Tak hanya itu, aksi unjuk rasa pun pernah dilakukan puluhan aktivis lingkungan, mereka menuntut Pemerintah kota Tasikmalaya memperhatikan masalah pencemaran sungai, khususnya masalah sampah yang menumpuk di hampir semua aliran sungai di wilayah Kota Tasikmalaya. Baik di sungai Ciwulan, sungai Ciloseh dan aliran sungai lainnya.

Aksi itu dilakukan oleh Fortastai (Forum Tasikmalaya Penyelamatan Sungai Ciwulan) pada Kamis, (27/7/2023). Mereka menyampaikan keprihatinan terhadap kondisi sungai-sungai di Kota Tasikmalaya yang dipenuhi sampah. Selain itu kondisi bantaran sungai yang dipenuhi bangunan juga menjadi bagian isu yang mereka usung.

Follow WhatsApp Channel gentra.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Riset Gentra Data: 57,9 Persen Percakapan Publik soal MBG Bernada Negatif
Publik Geram, 56% Sentimen Negatif Hantam Hotel Amaris: Kebocoran Data Jadi Pemicu Utama
Batalnya Konser Hindia Picu Kekecewaan Publik Tasikmalaya
Statistik Durasi dan Kata Debat PSU Kabupaten Tasikmalaya
Wamenaker Dorong Hapus Batas Usia Kerja
Angka Pengangguran Gen Z di Tasikmalaya
Demonstrasi Mahasiswa Warnai Rapat Paripurna DPRD Kota Tasikmalaya
Desa Cipakat Resmi Luncurkan Program Desa Damai Berkelanjutan

Berita Terkait

Jumat, 3 Oktober 2025 - 11:29 WIB

Riset Gentra Data: 57,9 Persen Percakapan Publik soal MBG Bernada Negatif

Selasa, 30 September 2025 - 20:14 WIB

Publik Geram, 56% Sentimen Negatif Hantam Hotel Amaris: Kebocoran Data Jadi Pemicu Utama

Jumat, 18 Juli 2025 - 17:14 WIB

Batalnya Konser Hindia Picu Kekecewaan Publik Tasikmalaya

Selasa, 15 April 2025 - 20:42 WIB

Statistik Durasi dan Kata Debat PSU Kabupaten Tasikmalaya

Minggu, 6 April 2025 - 22:27 WIB

Wamenaker Dorong Hapus Batas Usia Kerja

Berita Terbaru

Aksi Forum santri Tasikmalaya kecam Tayangan stasiun televisi Trans7 (foto: Ali)

Berita

Kecaman Santri Kepada Trans7 Mengalir Hingga Tasikmalaya

Kamis, 16 Okt 2025 - 11:59 WIB

Monitoring dan evaluasi Program Pesantren Ramah Anak (PRA) (Foto: gentra.id)

Berita

KPAD Dorong Pesantren Ramah Anak di Bungursari

Rabu, 15 Okt 2025 - 22:11 WIB

(foto: ilustrasi)

Artikel

Gap Year Bukan Tentang Berhenti, Tapi Tentang Bertumbuh

Senin, 13 Okt 2025 - 23:59 WIB