Gentra.id – Dunia kerja sedang berubah cepat dan salah satu penyebab terbesarnya adalah teknologi, khususnya Artificial Intelligence (AI). Teknologi yang dulu hanya ada di film fiksi ilmiah ini, sekarang udah jadi bagian dari hidup kita sehari-hari. Mulai dari rekomendasi film di platform streaming, sampai chatbot yang bantu jawab pertanyaan di e-commerce semuanya hasil kerja AI.
AI nggak cuma pintar ngebantu manusia, tapi juga makin mandiri. Ia bisa menganalisis data dalam hitungan detik, mengambil keputusan, bahkan menjalankan tugas-tugas rutin tanpa lelah. Tapi di balik semua kemudahan itu, ada banyak pekerjaan manusia yang mulai tergeser.
Pekerjaan yang Mulai Tergusur oleh AI
World Economic Forum dan McKinsey Global Institute. Memprediksi bahwa otomatisasi dan AI akan menghilangkan sekitar 85 juta pekerjaan secara global pada tahun 2030. Di Indonesia sendiri, sekitar 23 juta pekerjaan masuk kategori berisiko tergantikan (McKinsey, 2021). Sektor seperti manufaktur, administrasi, ritel, dan transportasi jadi yang paling terdampak.
Teknologi AI mulai menggantikan beberapa pekerjaan berikut ini:
- Tukang parkir manual → digantikan sistem parkir otomatis
- Teller bank → digeser oleh layanan digital banking
- Operator telepon & call center dasar → diganti chatbot dan sistem otomatis
- Juru ketik → sekarang semua orang bisa ngetik sendiri
- Kasir & petugas tol → tergantikan oleh pembayaran digital dan e-toll
- Agen travel offline → bergeser ke aplikasi booking online
- Tukang pos surat → tergantikan email dan pesan instan
- Sistem pemantauan otomatis → menggantikan peran teknisi mesin TIK manual
- Pegawai arsip manual → tergeser oleh penyimpanan cloud
- Penerjemah dasar → mulai digantikan AI translator
- Penjaga loket tiket → tergantikan oleh e-ticketing
- Fotografer ID studio → banyak orang pakai kamera HP + editing
- Pekerja input data manual → tergantikan oleh otomatisasi sistem
Perubahan ini memang bikin was-was. Tapi jangan salah teknologi juga membuka banyak peluang baru.
Pekerjaan Baru yang Lahir dari Kemajuan Teknologi
Walaupun jutaan pekerjaan lama hilang, teknologi juga menciptakan lapangan kerja baru yang lebih digital dan berbasis kreativitas serta strategi. Para ahli memperkirakan teknologi akan menciptakan sekitar 97 juta pekerjaan baru secara global. Nah, pekerjaan-pekerjaan ini butuh skill baru, mindset yang adaptif, dan tentu saja kemauan buat terus belajar.
Berikut beberapa contoh pekerjaan baru yang lahir di era AI:
- AI Prompt Engineer – Merancang perintah/command untuk model AI agar hasilnya maksimal
- AI Ethicist – Menjaga agar penggunaan AI tetap etis dan bertanggung jawab
- Digital Wellbeing Coach – Jadi konsultan buat menjaga kesehatan mental di era digital
- Sustainability Analyst – Menganalisis keberlanjutan produk dan dampaknya ke lingkungan
- NFT Art Curator – Mengkurasi karya seni digital berbasis blockchain dan NFT
- Virtual Reality Designer – Mendesain pengalaman dunia virtual untuk game, edukasi, dll
- Digital Twin Engineer – Menciptakan versi digital dari objek fisik buat simulasi atau monitoring
- Metaverse Event Planner – Menyelenggarakan event virtual di dunia metaverse
- Climate Tech Specialist – Mengembangkan teknologi untuk melawan perubahan iklim
- Cybersecurity Analyst – Menjaga sistem digital dari ancaman siber
Perubahan memang nggak bisa kita hindari. Tapi kita bisa pilih: mau pasif dan tertinggal, atau aktif belajar dan beradaptasi? Dunia kerja akan terus berubah, dan yang bisa bertahan bukan yang paling pintar, tapi yang paling cepat menyesuaikan diri.
AI bukan musuh, tapi alat. Kalau kita bisa memanfaatkannya dengan bijak, justru bisa jadi teman kerja paling canggih yang pernah ada.