Gentra.id– Fenomena debat publik Calon Bupati Garut (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Garut 2024 yang menjadi salah satu rangkaian pemilu 2024 mendapat banyak sorotan publik, khususnya komentar dari warganet setelah menyaksikan debat perdana tersebut.
Platform media sosial X (Twitter) dan Youtube masih menjadi kanal percakapan terfavorit warganet saat kegiatan debat berlangsung. Berbagai ulasan pernyataan hingga potongan penampilan gimik kandidat saat debat,diperbincangkan secara real time oleh warganet.
Tema debat publik pada 23 Oktober 2024 adalah Peningkatan Kesejahteraan, Pelayanan, Memajukan Daerah, dan Menyelesaikan Persoalan Berbasis Daerah.
Setelah debat publik perdana, media menerbitkan sebanyak 37 berita yang membahas kedua kandidat. Kandidat 01, Helmi, muncul dalam 20 berita atau sekitar 54% dari total pemberitaan. Ia mengangkat framing berupa Program Berkelanjutan, Kartu Garut Someah, Pelayanan Publik, Gaya Komunikasi Humanis (Someah), dan Pengelolaan Sampah.
Kandidat 02, Syakur, hanya muncul dalam 12 berita atau sekitar 32% dari total pemberitaan setelah debat publik. Ia mengangkat framing berupa Agenda Transformasi, Gelar Nobar Debat, Kepemimpinan Perempuan, Kebijakan Berbasis Data, dan Permasalahan Garut. Sebanyak 4 berita atau 14% sisanya bersifat netral karena hanya mengulas hasil debat publik tanpa membahas salah satu kandidat secara spesifik.
Sentimen Warganet Terhadap Kedua Paslon
Sentimen merupakan sudut pandang yang dilatarbelakangi perasaan dalam proses menginterpretasikan informasi. Dalam debat publik Cabup-Cawabup garut lalu, banyak warganet yang turut memberikan penilaian terhadap kedua kandidat. Responnya pun beragam, ada yang positif, negatif, serta warganet tim netral.
Kami menghimpun sentimen positif dan negatif berdasarkan kata kunci yang merepresentasikan perasaan masing-masing sentimen, sementara sentimen netral dihimpun dari kata kunci yang tidak termasuk dalam kedua kategori tersebut.
Helmi, kandidat 01, justru menerima respons negatif yang lebih dominan sebesar 34,6%. Sementara respons positif mencapai 33%, dan respons netral sebesar 32,1%.
Syakur, kandidat 02, justru memperoleh respons positif yang lebih dominan sebesar 62%. Sementara respons negatifnya hanya 9,9%, dan respons netral mencapai 28,2%.
Penilaian Warganet tersebut umumnya menyoroti dua hal ketika debat berlangsung yakni substansi narasi gagasan dan gaya penyampaian (gimik) masing-masing kandidat.