Gentra.id – Berbagai insiden terjadi dalam acara pengambilan sumpah dan pelantikan Anggota DPRD Kota Tasikmalaya periode 2024-2029, pada Selasa 3 September 2024.
Mulai dari interupsi di dalam Gedung Paripurna yang membuat terhentinya acara menjelang ucap sumpah, aksi demontrasi di luar area pelantikan hingga diskusi di jalanan.
Ketua Bidang Agama PC PMII Kota Tasikmalaya Muamar Khadafi mengatakan, momentum ini merupakan momen baik untuk mahasiswa menyampaikan aspirasinya kepada wakil rakyat.
Karena, kata dia, dalam waktu 5 Tahun kedepan para legislatif yang dilantik harus berupaya mengaktualisasikan kesejahteraan, keadilan, dan membuat regulasi yang pro terhadap rakyat.
Dalam aksi demonstrasi yang terjadi siang tadi, dia berujar, bahwa aksi unjuk rasa tidak berjalan mulus. Pasalnya, ada sejumlah tindakan represif yang terjadi dari aparat kepolisian kepada mahasiswa yang sedang menggelar aksi.
“Beberapa aparat kepolisian mendorong, memukul, bahkan menendang Mahasiswa yang sedang mengelar aksi,” kata Muamar seperti rilis yang diterima.
Selain itu, dalam perjalanan aksi tersebut, kata dia, aparat penegak hukum banyak melontarkan perkataan kasar yang provokatif. Sehingga, memancing mahasiwa untuk chaos ketika sedang unjuk rasa.
“Tugas utama kepolisian adalah memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakan hukum, memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan terhadap masyarakat,” tegas Muamar.
Padahal, kata dia, sebagaimana tertuang dalam Pasal 24 Perkapolri 9/2008 bahwa dalam menerapkan upaya paksa harus dihindari terjadinya hal-hal yang kontra produktif.
“Maka Pemukulan massa aksi adalah bentuk pelanggaran, meski dengan dalih keadaan darurat dan terpaksa,” ucapnya.
Dalam hal ini, dia meminta kepada Kapolres Tasikmalaya Kota untuk melakukan evaluasi besar akan kebobrokan yang terjadi. Sebab hal ini menjadi cerminan, bahwa aparat penegak hukum tidak bertindak sesuai SOP dan aturan yang berlaku. T
indakan semena-mena ini akan membuat kepercayaan masyarakat kepada aparat penegak hukum berkurang dan bahkan memudar.
“Saya mengecam keras atas tindakan represif aparat kepolisian kepada mahasiswa yang sedang malakukan unjuk rasa,” pungkasnya. ***