Gentra.id– Wilayah Priangan Timur yang meliputi Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Banjar, dan Pangandaran. Kembali menjadi sorotan terkait pengeluaran per kapita masyarakatnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023. Terlihat perbedaan signifikan antara pengeluaran masyarakat di berbagai kabupaten/kota di kawasan tersebut. Hal ini juga menggambarkan daya beli serta standar hidup penduduknya.
Apa itu Pengeluaran Per Kapita?
Menurut Badan Pusat Statistik Indonesia pengeluaran per kapita adalah biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi anggota rumah tangga pada periode tententu. Kota Tasikmalaya, sebagai pusat urbanisasi dan ekonomi di Priangan Timur. Mencatat pengeluaran per kapita tertinggi di wilayah ini, menunjukkan daya beli masyarakat yang relatif lebih tinggi. Sebaliknya, Kabupaten Garut, dengan dominasi wilayah pedesaan. Mencatat pengeluaran per kapita terendah, menggambarkan tantangan ekonomi masyarakatnya yang masih membutuhkan perhatian khusus.
Kota Tasikmalaya mencatat pengeluaran per kapita tertinggi di Priangan Timur sekaligus di Jawa Barat. Tercatat dengan total pengeluaran per bulan mencapai Rp1.717.562. Jumlah ini jauh melampaui rata-rata pengeluaran Jawa Barat sebesar Rp1.567.666. Pengeluaran tersebut terdiri dari Rp845.787 untuk kebutuhan makanan dan Rp871.776 untuk kebutuhan non-makanan.
Sebaliknya, Kabupaten Garut menjadi wilayah dengan pengeluaran per kapita bulanan terendah di Priangan Timur, yakni Rp1.039.588. Dengan rincian pengeluaran untuk kebutuhan makanan sebesar Rp588.794 dan kebutuhan non-makanan sebesar Rp450.794. Sedangkan Garut menduduki peringkat pertama sebagai daerah termurah di Jawa Barat. Kabupaten Tasikmalaya juga mencatat pengeluaran yang relatif rendah, sebesar Rp1.067.692, menjadikannya peringkat ketiga termurah di provins ini.
Priangan Timur mencerminkan variasi besar dalam daya beli masyarakat. Kota Banjar, berada di posisi menengah dengan total pengeluaran per kapita Rp1.389.002. Sementara Ciamis dan Pangandaran masing-masing mencatatkan Rp1.243.666 dan Rp1.293.640.
Peringkat ini mencerminkan adanya variasi besar dalam tingkat pengeluaran masyarakat di berbagai wilayah Jawa Barat. Beberapa faktor yang memengaruhi bisa meliputi tingkat urbanisasi, pendapatan rata-rata, dan harga barang di masing-masing wilayah.
Data ini memberikan gambaran penting untuk perencanaan kebijakan ekonomi yang lebih terarah, baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi. Tingkat pengeluaran yang lebih tinggi, seperti di Kota Tasikmalaya. Menunjukkan kebutuhan masyarakat yang lebih besar akan pelayanan publik dan infrastruktur. Sementara daerah dengan pengeluaran lebih rendah seperti Garut dan Kabupaten Tasikmalaya mungkin memerlukan dukungan untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
Manfaat Pengeluaran Per Kapita
Pengeluaran per kapita memberikan gambaran langsung tentang tingkat daya beli masyarakat. Angka ini mencerminkan situasi ekonomi suatu negara atau daerah dalam periode tertentu, menjadi indikator penting bagi analisis ekonomi.
Selain itu, data pengeluaran per kapita berperan strategis dalam membantu pemerintah mengambil kebijakan yang lebih tepat di masa mendatang. Sementara itu, pendapatan per kapita yang dihitung dengan membagi total penghasilan suatu negara dengan jumlah penduduknya menggambarkan rata-rata pendapatan yang diperoleh setiap individu.
Data ini tidak hanya menjadi tolok ukur kondisi ekonomi, tetapi juga alat penting untuk merancang langkah-langkah pembangunan yang efektif dan berkelanjutan.