Gentra.id– Berbagai pihak terus berupaya menciptakan kesejahteraan masyarakat di wilayah atau daerah. Bahkan di beberapa negara menjadikan hal ini sebagai prioritas utama untuk mensejahterakan masyarakatnya. Salah satu keberhasilan bangsa di lihat dari masyarakatnya yang sejahtera, baik secara ekonomi, pendidikan, budaya ,politik dan sosial. Para ahli akan terus melakukan penelitian untuk menciptakan sebuah kesejahteraan di masyarakatnya. Tidak terlepas para pemangku kebijakan legislatif maupun eksekutif. Mereka seharusnya berperan aktif untuk melakukan pengambilan keputusan yang tepat melakukan tahapan-tahapan terciptanya kesejahteraan.
Berbagai sektor terus melakukan kajian-kajian untuk menciptakan sebuah kesejahteraan. Tidak terlepas Pariwisata menjadi bagian dari salah satu upaya untuk menciptakan kesejahteraan di negeri ini. Dapat di akui bahwa pariwisata ini menjadi sebagai subsektor perolehan devisa cukup tinggi. Bahkan kalau kita sadari hampir di beberapa negara maju hari ini itu mengawali di dunia pariwisata. Siapa orang yang tidak mengenal Dubai,Saudi Arabia, Turkey,Francis,Belanda bahkan di asia tenggara ada Singapura. Mereka semua mengawali hal itu dari ketertarikan Pariwisata yang layak untuk di kunjungi. Bali adalah salah satu contoh daerah yang di bilang maju. Juga terkenal di mata dunia kemudian DIY dan beberapa wilayah jawa timur.
Demikian pula pemerintah dengan sadar menyatakan bahwa pariwisata ini akan menciptakan kesejahteraan masyarakat. Lalu kenapa hingga sampai saat ini masih banyak daerah yang tertinggal dan belum sejahtera. Padahal Sektor Pariwisata ini sudah sejak tahun 1959 di bawah Kementerian Muda Perhubungan Darat, Pos, Telegraf dan Telepon. Bagaimana kemudian sudah banyak juga produk perundang undangan untuk mendukung kemajuan pariwisata dari masa ke masa. Mungkin kesalahannya pemahaman kontribusi pariwisata untuk mnciptakan kesejahteraan masyarakat. Hal ini hanya sekedar menciptakan pendapatan dan pekerjaan semata. Tidak kemudian juga mendorong masyrakat untuk memahami secara utuh dan mebudayakan pariwisata dalam hidupnya.
Banyak di temukan di pemerintah tingkat lokal sampai nasional akan menjanjikan kesejateraan melalui proses pengembangan pariwisata. Bahkan menjadikan salah satu rumusan visi misi kemajuan. Tidak terlepas pariwisata ini menjadi skala prioritas atau bahkan hanya pelengkap saja. Namun, masyarakat umum menganggapnya sebagai harapan besar untuk menciptakan kesejahteraan. Janji-janji perluasan lapangan pekerjaan dan peningkatan pendapatan masyarakat lokal tebungkus mudah dan indah. Pernyataan pernyataan ini lah yang sering tercuat dari pemerintah atau pihak pengembangan pariwisata.
Pemerintah sering terjebak dengan pembangunan infrastrukur berkepentingan dan proses yang instan. Padahal kalau memang komitmen serius dan konsisten pasti akan tercapai dengan tahapan tahapan yang jelas serta terstruktur. Meskipun bukan suatu hal yang mudah, baik secara metodologis atau praksis. Akan tetapi tidak kemudian berarti hal yang tak mungkin, hanya butuh proses yang berkelanjutan(Sustainable). Ini akan mejadi tantangan yang sangat besar sekaligus menjadi peluang walaupun menjadi agenda pekerjaan yang tidak mudah. Serta membutuhkan rakaat panjang bagi para perencana untuk menentukan parameter kesejahteraan yang di induksi lewat sektor pariwisata.
Maka, jika semua daerah sepakat menampilkan wajah pariwisata baru, dampaknya minimal akan bisa dirasakan dalam sepuluh tahun. Kemudian salah satu langkah awal seharusnya ada keterlibatan elemen masyarakat lokal serta yang ahli di bidangnya. Terutama yang berada di wilayah kawasan terdekat, agar pariwisata ini bukan hanya beban daripada keuntungan. Dan yang paling penting, bahwa pengembangan pariwisata ini bukanlah megaproyek. Akan tetapi merupakan strategi pengembangan yang lebih tepat dan sebagian besar sudah sukses untuk mengakselerasi tujuan pariwisata bagi kesejahteraan masyarakat.
Jadi kata kuncinya pelibatan masyarakat dalam setiap proses dan tahapan tahapannya. Jangan kemudian maysrakat ini hanya di jadikan atensi dan validasi pembangunan saja. Hasil kajian dan para ahli tentunya dengan keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan. Kemudian pelaksanaan serta pembagian hasil maka akan tercapai konsep pariwisata yang sejahtera. Kita bisa lihat dari beberapa daerah Bali Dan DIY. Hampir setiap sudut terpetakan karena komitmen masyarakat dengan pemerintah dan para pengusaha serta NGO.