Bulan Ramadan selalu dinanti karena penuh dengan berkah dan momen kebersamaan. Mulai dari bangun sahur, berbuka dengan aneka takjil, hingga kumpul keluarga setelah tarawih, semuanya terasa spesial. Tapi, di balik kemeriahan itu, ada satu masalah yang sering kita abaikan: tumpukan sampah rumah tangga yang meningkat drastis!
Coba deh perhatikan. Setelah berbuka, meja makan penuh dengan sisa makanan, plastik pembungkus takjil, botol minuman kemasan, dan kardus bekas nasi kotak. Kalau di hari biasa kita sudah cukup boros dengan sampah, di bulan Ramadan bisa dua kali lipat lebih banyak!
Sampah rumah tangga, khususnya makanan, menjadi salah satu penyumbang terbesar limbah di Indonesia. Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), setiap Ramadan jumlah sampah makanan meningkat hingga 20% dibandingkan bulan lainnya. Miris, kan? Padahal, banyak orang di luar sana yang kesulitan mendapatkan makanan untuk berbuka dan sahur.
Nah, kalau kita ingin Ramadan kali ini lebih bermakna, mungkin saatnya tobat dari dosa sampah dan mulai bertanggung jawab terhadap jejak limbah yang kita hasilkan.
Mulai dari yang Simpel: Reduce, Reuse, Recycle!
Menebus dosa sampah nggak harus langsung ekstrem. Kita bisa mulai dari kebiasaan kecil yang kalau dilakukan secara konsisten, bakal berdampak besar untuk lingkungan. Yuk, coba praktikkan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) ini selama Ramadan:
1. Reduce (Kurangi Sampah Sejak Awal)
Bawa wadah sendiri saat beli takjil atau makanan berbuka. Daripada pakai plastik atau styrofoam yang susah terurai, lebih baik pakai kotak makan atau tumbler.
Masak secukupnya biar nggak ada makanan yang terbuang percuma. Ingat, Rasulullah juga mengajarkan untuk makan secukupnya dan tidak berlebihan.
2. Reuse (Gunakan Kembali Barang yang Bisa Dipakai Ulang)
Kalau ada botol atau kemasan plastik yang masih layak, jangan langsung dibuang! Bisa dipakai ulang untuk wadah atau keperluan lainnya.
Gunakan kembali kantong belanja saat berbelanja ke pasar Ramadan. Jangan tiap beli satu barang, minta plastik baru lagi.
3. Recycle (Daur Ulang Sampah yang Bisa Dimanfaatkan Kembali)
Pilah sampah rumah tangga berdasarkan jenisnya: organik (sisa makanan, kulit buah, daun) dan anorganik (plastik, botol, kaleng).
Sampah organik bisa dikomposkan, sementara sampah anorganik seperti botol plastik bisa dikumpulkan dan dijual ke bank sampah atau tempat daur ulang.
Ngompos: Cara Keren Tebus Dosa Sampah!
Sudah dengar soal Tutut, aktivis lingkungan yang sukses mengurangi jejak sampahnya dengan ngompos? Nah, kita juga bisa ikut jejaknya!
Ngompos itu sebenarnya gampang banget dan bisa dilakukan di rumah dengan alat sederhana. Gini caranya:
Siapkan wadah (bisa ember bekas, tong, atau pot yang sudah tidak terpakai).
Masukkan sampah organik seperti sisa makanan, kulit buah, atau ampas sayur ke dalam wadah.
Tambahkan tanah atau daun kering sebagai lapisan penyerap bau dan membantu proses pembusukan.
Aduk sesekali dan pastikan tetap lembap agar proses pengomposan berjalan dengan baik.
Dalam beberapa minggu, sampah organik akan berubah jadi pupuk alami yang bisa digunakan buat tanaman di rumah.
Dengan mulai ngompos, kita nggak cuma mengurangi sampah rumah tangga, tapi juga bantu mengurangi beban tempat pembuangan akhir (TPA) yang semakin penuh.
Ramadan Lebih Berkah Tanpa Sampah Berlebih
Selain ngompos, kita juga bisa melakukan langkah-langkah ini agar Ramadan kita lebih ramah lingkungan:
1. Jangan Lapar Mata Saat Belanja Takjil
Pasar Ramadan itu surga kuliner yang menggoda, tapi jangan sampai kalap beli semua yang terlihat enak. Ambil secukupnya, supaya nggak ada makanan yang terbuang sia-sia.
2. Simpan dan Olah Kembali Sisa Makanan
Kalau ada makanan berlebih, jangan langsung dibuang! Bisa disimpan di kulkas dan diolah kembali untuk sahur keesokan harinya.
3. Bagikan Makanan Berlebih ke Tetangga atau yang Membutuhkan
Daripada mubazir, lebih baik berbagi. Banyak orang yang mungkin butuh makanan untuk berbuka dan sahur. Dengan berbagi, Ramadan kita j adi lebih bermakna.
4. Ajak Keluarga untuk Ikut Peduli Lingkungan
Biar lebih seru, ajak orang-orang di rumah untuk ikut memilah sampah dan ngompos. Kalau dilakukan bersama, pasti lebih ringan dan menyenangkan!
Sudah Siap Tobat dari Dosa Sampah?
Ramadan bukan cuma soal memperbaiki hubungan dengan Tuhan, tapi juga saat yang tepat untuk lebih peduli dengan lingkungan. Mulai dari mengurangi sampah, memilah, mendaur ulang, hingga belajar ngompos, semua bisa dilakukan agar Ramadan kita lebih berkah dan bebas dari dosa sampah.
Jadi, sudah siap buat tobat dari dosa sampah dan menjalani Ramadan lebih hijau? Yuk, mulai dari sekarang!