Kolaborasi Kelompok Tani dan BRI: Pulihkan Hutan, Hijaukan Lingkungan

Selasa, 19 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

(foto: Istimewa)

i

(foto: Istimewa)

Gentra.id– Rasman dan anggota Kelompok Tani Hutan (KTH). Pabangbon di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, memilih jalan berat untuk memperjuangkan pelestarian alam. Mereka tersadar ketika lahan yang memberinya kehidupan, bertahun-tahun terus mengalami kerusakan. Aktivitas tambang warga merusak sebagian lahan hutan di kawasan Desa Malasari.

Rasman mengakui bahwa ia dulu bekerja sebagai penambang. Kesadaran itu kemudian membuatnya berhenti dan berganti mata pencaharian sebagai petani. Dia berusaha mengobati hutan yang selama ini telah dia rusak.

“Kami dulu bagian dari penambangan di hutan. Sekarang kami sadar bahwa hutan di wilayah kami semakin rusak sehingga perlu kembalikan lagi fungsinya,” kata Rasman. Kerja keras lebih dari setahun terakhir mulai membuahkan hasil. Rasman mampu merangkul sejumlah warga untuk bergabung sebagai kelompok tani hutan.

Upaya Rasman merangkul para warga agar melepas dari aktivitas tambang cukup berhasil. Salah satunya dengan memanfaatkan peluang dari pemerintah. Melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 4 Tahun 2023. Tentang Pengelolaan Perhutanan Sosial pada Kawasan Hutan dengan Pengelolaan Khusus.

Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2023 tentang Perencanaan Terpadu Percepatan Pengelolaan Perhutanan Sosial semakin memperkuat aturan ini. Melalui perhutanan sosial ini, Rasman dan anggota KTH Pabangbon akhirnya berhasil mendapat kesempatan mengelola 150 hektar lahan. Total kini terdapat 167 orang anggota tergabung dalam KTH.

Baca Juga :  BRI Imbau Waspada Modus Penipuan Tagihan Pajak Berformat APK

BRI Menanam – Grow & Green

Melalui kolaborasi dengan BRI Peduli dan Yayasan Bakau Manfaat Universal (BakauMU). Perlahan KTH Pabangbon semakin bertumbuh dan memiliki kegiatan usaha yang lebih terorganisir. Kehadiran BRI dan BakauMU tidak hanya memberikan bantuan, keduanya juga terjun langsung memberikan edukasi dan pendampingan setiap harinya.

Ketua Yayasan BakauMU Muhammad, Nasir. Ia mengungkapkan pentingnya menanam pohon di lahan kritis untuk mencegah erosi dan longsor. Memulihkan kesuburan tanah, meningkatkan penyerapan air, mengurangi emisi karbon dan mengatasi perubahan iklim. Serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial. BRI telah menjadikan hutan di Desa Melasari sebagai lokasi ke-14 dalam program yang berjalan sejak 2023. Memlalui program BRI Menanam-Grow & Green.

“Kami memang memfokuskan terhadap pemulihan lahan kritis. Harapannya bisa membantu memulihkan fungsi dari hutan. Serta pada akhirnya mengurangi emisi karbon dan mengatasi perubahan iklim serta membantu perekonomian anggota kelompok,” kata Nasir.

BRI Peduli selaku payung dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).  Telah menginisiasi program ‘BRI Menanam – Grow & Green’ berupa aktivitas-aktivitas yang mendukung upaya pemulihan ekosistem baik di laut maupun di darat.

Baca Juga :  AgenBRILink: Solusi Mudah Akses Perbankan bagi Warga Kabupaten Rejang, Bengkulu

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto menjelaskan bahwa BRI mengimplementasikan program Menanam – Grow and Green melalui berbagai aktivitas. Seperti ‘Grow & Green Mangrove’ yang merupakan program penanaman mangrove dan atau cemara laut sebagai upaya restorasi di daerah pesisir Indonesia.

Kemudian, ‘Grow & Green Reforestation’. Merupakan penanaman pohon di lahan-lahan kritis, yang diutamakan pohon buah atau pohon produktif yang memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat sekitar sekaligus pemberdayaan kelompok masyarakat di lokasi penanaman pohon.

Selain itu, ada pula ‘Grow & Green Coral Reef’. Merupakan kegiatan transplantasi terumbu karang guna meningkatkan tutupan terumbu karang, menjaga ekosistem dan biodiversitas laut. Selanjutanya adalah ‘Grow & Green Biodiversity’ . Merupakan kegiatan menanam pohon endemik dan mengkonservasi satwa yang dilindungi sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

“Hal ini adalah bentuk komitmen BRI dalam mendukung pembangunan dan pertumbuhan kinerja berkelanjutan yang berbasis Environment, Social and Governance (ESG).  Program ini menjadi wadah untuk mewujudkan praktik pembangunan berkelanjutan. Serta memiliki tujuan untuk melestarikan lingkungan, menyerap karbon, memberdayakan masyarakat dan meningkatan perekonomian,” ungkap Catur.

Follow WhatsApp Channel gentra.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ransomware Serang Situs BRI Hoaks, Ini Fakta Ulasan Pengamat
Kenaikan PPN 12% Sentuh Favorit Gen Z, dari Spotify hingga Netflix
Kesejahteraan Masyarakat melalui Konsep Pariwisata
Kenaikan UMP dan UMK 2025: Bagaimana Dampaknya di Priangan Timur?
Prabowo Umumkan Makan Bergizi Gratis, Rp 10.000 Per Anak dan Ibu Hamil
Rayakan HUT ke-129, BRI Tawarkan BRIguna dengan Bunga 8,129% dan Diskon Provisi 50%
Dari Desa ke Kancah Nasional, BRI Berdayakan Kacang Nepo Menjadi Camilan Khas yang Diminati
Youth Economic Summit 2024: Mewujudkan Lompatan Ekonomi di 2025

Berita Terkait

Jumat, 3 Januari 2025 - 10:56 WIB

Ransomware Serang Situs BRI Hoaks, Ini Fakta Ulasan Pengamat

Kamis, 19 Desember 2024 - 23:33 WIB

Kenaikan PPN 12% Sentuh Favorit Gen Z, dari Spotify hingga Netflix

Senin, 16 Desember 2024 - 23:46 WIB

Kesejahteraan Masyarakat melalui Konsep Pariwisata

Jumat, 6 Desember 2024 - 23:19 WIB

Kenaikan UMP dan UMK 2025: Bagaimana Dampaknya di Priangan Timur?

Sabtu, 30 November 2024 - 14:34 WIB

Prabowo Umumkan Makan Bergizi Gratis, Rp 10.000 Per Anak dan Ibu Hamil

Berita Terbaru

Kantor Kepala Desa Sundawenang (foto: Tia/Gentra.id)

Data

Selayang Pandang Desa Sundawenang

Rabu, 15 Jan 2025 - 11:00 WIB

Penggunaan emoji saat chattingan mempengaruhi tingkat kecerdasan emosional. (foto:istimewa)

Gaya Hidup

Sering Pakai Emoji? Ini Tanda Kecerdasan Emosionalmu Tinggi

Minggu, 29 Des 2024 - 23:41 WIB