Gentra.id– Anak dengan sindrom Down memiliki ciri wajah yang serupa karena kondisi genetik yang mempengaruhi perkembangan mereka. Kelebihan salinan kromosom 21 menyebabkan sindrom Down dan memengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tubuh, termasuk fitur wajah. Sindrom Down terjadi ketika seseorang memiliki kelebihan kromosom dalam tubuhnya. Normalnya, manusia memiliki 46 kromosom atau 23 pasang. Tetapi pada individu dengan sindrom Down, terdapat 47 kromosom karena adanya tiga salinan pada kromosom ke-21.
Menurut dokter spesialis anak, dr. Dian Sulistya Ekaputri, Sp.A, anak dengan sindrom Down mengalami perubahan dalam perkembangan otak mereka. Perubahan ini dapat memengaruhi berbagai aspek, mulai dari kemampuan kognitif, komunikasi, dan konsentrasi, hingga kontrol tubuh.
Walaupun ciri wajah ini seringkali serupa, setiap anak dengan sindrom Down tetap memiliki keunikan masing-masing. Ciri-ciri fisik tersebut, meskipun mencolok, bukanlah gambaran lengkap dari identitas mereka. Masing-masing anak dengan sindrom Down memiliki kepribadian, bakat, dan kemampuan yang berbeda. Menunjukkan bahwa meskipun wajah mereka terlihat serupa, mereka tetaplah individu yang unik dan penuh potensi.
Ciri wajah anak down syndrome
Secara rinci, kelainan pada kromosom 21 ini menyebabkan perubahan dalam pembentukan sel-sel tubuh, termasuk di area wajah. Struktur tulang wajah mereka, seperti tulang pipi yang lebih rata dan dagu yang kurang menonjol, menjadi perbedaan yang jelas. Selain itu, otot wajah pada anak dengan sindrom Down cenderung lebih lemah. Ini mengarah pada pengendalian otot yang kurang sempurna, memberi kesan bahwa mereka memiliki ekspresi wajah yang lebih terbatas. Kombinasi dari faktor-faktor genetik dan perkembangan fisik ini adalah alasan mereka memiliki penampilan wajah yang mirip.
Selain itu, anak dengan sindrom Down memiliki sejumlah karakteristik fisik dan medis yang membedakan mereka. Mereka sering kali memiliki tangan yang lebar dan pendek dengan jemari yang juga lebih pendek. Di telapak tangan mereka, terlihat satu garis horizontal yang khas. Jarak antara ibu jari kaki dan jari kaki lainnya lebih lebar. Sementara tubuh mereka sangat lentur karena persendian yang terlalu fleksibel. Jari kelingking mereka hanya memiliki satu sendi, dan kulit mereka cenderung lebih kering. Kelainan jantung bawaan sering muncul pada individu dengan sindrom Down, dan penuaan dini juga kerap terjadi. Selain itu, anak-anak dengan sindrom Down umumnya mengalami kelemahan otot (hipotonia), dan sebagian besar mengalami gangguan pendengaran, komunikasi, serta berbahasa.
Alasan mengapa wajah orang dengan Down syndrome terlihat sama
Pernah bertanya-tanya mengapa wajah orang dengan sindrom Down tampak mirip? Hal ini terjadi karena materi genetik ekstra memengaruhi pertumbuhan rahang atas, tulang, tulang rawan, serta jaringan ikat di kepala. Menurut Global Down Syndrome Foundation. Proses ini dimulai ketika dua salinan kromosom 21 gagal terpisah selama pembentukan sel telur dalam proses yang disebut non-disjungsi. Akibatnya, ketika sel telur dibuahi, janin akan memiliki tiga salinan kromosom 21 di setiap sel tubuhnya.
Untuk mendeteksi apakah janin memiliki sindrom Down. Dokter menganjurkan skrining menggunakan ultrasonografi dan tes darah pada usia kehamilan 10 hingga 14 minggu. Berdasarkan penelitian tahun 2013 yang diterbitkan dalam Ultrasound in Obstetrics & Gynecology. Janin dengan sindrom Down menunjukkan beberapa ciri khas. Seperti ventrikel otak yang melebar, tulang hidung yang kecil atau tidak terbentuk. Peningkatan ketebalan di bagian belakang leher, serta tulang lengan dan paha yang lebih pendek.
Setiap tahunnya, sekitar 3.000 hingga 5.000 bayi di seluruh dunia lahir dengan sindrom Down.
Para peneliti memperkirakan bahwa sindrom Down terjadi pada 1 dari 1.000 kelahiran hidup di seluruh dunia. United Nations menyebutkan bahwa sindrom Down adalah kelainan genetik yang tidak dapat dicegah.
Risiko melahirkan bayi dengan sindrom Down meningkat seiring bertambahnya usia ibu. Bagi pasangan yang sebelumnya telah memiliki anak dengan sindrom Down. Dokter menyarankan untuk berkonsultasi dengan konselor genetik sebelum merencanakan kehamilan berikutnya.