Gentra.id – Mentri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto buka suara terkait kabar yang menyebutkan presiden terpilih Prabowo Subianto akan memangkas anggaran program makan siang gratis menjadi Rp7.500 per porsi. Padahal, anggaran program makan siang gratis yang telah dijanjikan selama masa kampanye Pilpres 2024 adalah Rp15.000 per porsi.
Airlangga menyebut, alokasi program makan siang gratis ini masih utuh sebesar Rp 71 triliun. Hal ini sebagaimana telah diatur dalam Rancangan Anggaran Pebdapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
Ailangga mengungkapkan jika implementasi di lapangan anggaran program makan siang gratis ini akan menyesuaikan fleksibilitas kebijakan presiden Prabowo Subianto.
Dalam RAPBN (anggarannya) masih sama. Namun nanti implementasinya punya fleksibilitas,” ujar Airlangga .
Sebelumnya, anggaran kebutuhan biaya per porsi makan siang gratis ini sempat jadi sorotan Ekonom Verdhana Sekuritas, Heriyanto Irawan. Dia menyebutkan telah menjalin komunikasi dengan tim ekonomi Prabowo Subianto. Dan hasilnya, anggaran program makan siang gratis ini akan dipangkas menjadi Rp7.500 per porsi.
“Tapi menurut saya yang menarik buat saya adalah ini, setelah dikomunikasikan angka itu Rp 71 triliun, kemudian tugasnya pak Presiden elected ke tim ekonominya ini tentu memikirkan apakah biaya makanan per hari itu bisa enggak diturunin dari Rp 15.000 mungkin ke Rp 9.000, ke Rp 7.500 kan kira-kira begitu,” ucap Heriyanto.
Dalam sisi politisi, pemangkasan budget makan siang gratis tersebut bertujuan agar program tersebut bisa menyentuh cakupan yang lebih luas, yakni ke seluruh anak yang ada di berbgai daerah.
“Kita bisa pahami, kalau sebagai politisi dia ingin programnya itu menyentuh sebanyak mungkin rakyat, yang saya ambil sebagai hal yang penting adalah pemikiran beliau adalah mendorong programnya di dalam keterbatasan itu, di dalam keterbatasan Rp 71 triliun itu,” tambahnya.
Uji Coba Makan Gratis Sasar 20.157 Siswa di Tangerang, Dimulai Agustus Mendatang
Uji coba program makan bergizi gratis (MBG) di Kota Tangerang, Banten akan digelar pada 5-9 Agustus 2024 mendatang. Uji coba program andalan presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ini menyasar 20.157 siswa di jenjang SD dan SMP.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang Herman Suwarman mengatakan, Pemkot sudah berkoordinasi dan merencanakan akan menunjuk 20 sekolah sebagai Lokasi realisasi program makan siang gratis.
“Kami berharap proses realisasi proyek percontohan ini di Kota Tangerang dapat berjalan lancar, serta mampu diadopsi secara nasional,” kata Sekda Herman.
Selain itu, Kota Tangerang dan Kota Cilegon terpilih sebagai daerah pelaksanaan proyek percontohan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Sekda menambahkan, Pemkot Tangerang juga telah merencanakan Langkah-langkah startegis sebagai persiapan pelaksanaanya.
Kami berkomitmen menyukseskan proyek percontohan ini, berbagai persiapan mulai dilaksanakan, mulai dari mekanisme penganggaran, pelaksanaan, pendistribusian, sampai uji coba sebelum direalisasikan awal bulan Agustus nanti sesuai dengan lini masa yang telah ditentukan,” tambahnya.
Kata Ahli Gizi Soal Prabowo Pangkas Anggaran Makan Siang Gratis jadi Rp7.500
Dokter Ahli Gizi Komunitas dr. Tan Shot Yen, M.Hum. mengaku sulit menjawab perkara rencana Presiden terpilih Prabowo Subianto yang hendak memangkas anggaran program makan siang gratis.
Diketahui bahwa mulanya anggaran program makan siang gratis itu adalah Rp 15 ribu per orang, tetapi akan dipangkas menjadi Rp 7.500 per orang.
“Yang satu itu sulit dijawab sebab rencananya program tersebut akan dimulai dari daerah 3T kan?” ujar dr. Tan.
“Ini bukan program seminggu dua minggu loh. Selamanya kan? Berapa lama? Gak ada yang tahu juga. Sulit dijawab,” sambungnya.
Kata dr.Tan, anggaran program makan siang ini rumit, mengingat harga bahan pangan berbeda di masing-masing daerahnya. Belum lagi dengan “lidah” orang yang berbeda tiap daerahnya, bisa jadi membuat mereka tidak bisa mnerima menu makan siang gratis tersebut.
“Gimana harga-harga bahan pangan di sana? Dan apakah kalau toh sudah dibuat dalam bentuk makanan bisa diterima, cocok denganselera penerimanya?” tuturnya.
Dalam makanan yang penuh gizi, ia menuturkan bahwa setidaknya mesti ada tiga hal, yaitu lauk pauk, buah-buahan, sayuran, dan makanan pokok.