Potensi Peningkatan Politik Dinasti dan Nepotisme di Pilkada 2024

Senin, 24 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengamat Politik Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti (Foto: Istimewa)

i

Pengamat Politik Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti (Foto: Istimewa)

Gentra.id – Perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) akan serentak digelar pada 27 November mendatang. Kontestasi pilkada 2024 ini di perkirakan akan menjadi ajang berkembangnya Dinasti politik dan nepotisme.

Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima) Raya Rangkuti mengungkapkan. Dinasti politik dalam pilkada kali ini akan merujuk dari peristiwa politik- hukum yang terjadi dalam pilpres 2024. Selain itu, Jokowi juga mengusung keluarganya dalam Pilkada, seperti Bobby Nasution di Pilkada Sumut dan Kaesang Pangarep.

“Manuver politik belakangan ini menunjukkan ada daerah-daerah tertentu di Pilkada 2024 yang dikavling oleh dinasti. Dengan begitu nanti keluarga tertentu saja yang memerintah di daerah-daerah tertentu secara terus-menerus,” ujar Ray

Ray meyakini keburukan yang terjadi pada proses Pilpres akan terduplikasi pada pilkada 2024 mendatang. Dalam hal ini ray mencontohkan politisasi Bansos hingga politik uang.

Meskipun Mahkamah Konstitusi (MK) dan Bawaslu menganggapnya belum terbukti secara hukum, dua aspek tersebut berpotensi untuk kembali terjadi di Pilkada.

“Sampai kapanpun tidak akan pernah terbukti, karena memang buktinya tak konkre, tak berbentuk fisik,” kata Ray.

Apa itu Dinasti Politik dan Nepotisme?

Manusia menggunakan dinasti politik sebagai serangkaian strategi untuk memperoleh dan mempertahankan kekuasaan dengan mewariskan kekuasaan kepada anggota keluarga yang memiliki hubungan dengan pemegang kekuasaan sebelumnya

Baca Juga :  Airin Disorot Megawati Dalam Pidato: Ngomong Yang Keras

Tudingan dalam politik Dinasti Jokowi ini mencuat setelah Gibran Rakabuming Raka maju sebagai calon wakil presiden pendamping calon presiden Prabowo Subianto di pilpres 2024. Usai gibran gilirang adiknya Kaesang Pangarep yang yang maju dalam pilkada sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Sedangkan, nepotisme merupakan bentuk tindakan melawan hukum yang sering dikaitkan dengan korupsi dan kolusi.

Follow WhatsApp Channel gentra.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

KPHT dan PMII Adakan Baksos Pengobatan Homeophaty Gartis
Airin Disorot Megawati Dalam Pidato: Ngomong Yang Keras
Baznas Garut Luncurkan Program “Garut Peduli”
PDIP Usung Nurhayati-Muslim untuk Pilkada Kota Tasikmalaya
PKB Umumkan Acep Adang Ruhiat Untuk Pilgub Jabar
Tasikmalaya Hasilkan 121 Ribu Ton Sampah Pada 2023
Komisi D DPRD Ciamis Meminta Pj Gubernur Jabar Copot Jabatan KCD Pendidikan Wilayah XII
Anggaran Makan Siang Gratis Prabowo Subianto di Pangkas Jadi Rp7.500 Per Porsi

Berita Terkait

Selasa, 27 Agustus 2024 - 14:45 WIB

KPHT dan PMII Adakan Baksos Pengobatan Homeophaty Gartis

Senin, 26 Agustus 2024 - 16:27 WIB

Airin Disorot Megawati Dalam Pidato: Ngomong Yang Keras

Senin, 26 Agustus 2024 - 15:42 WIB

Baznas Garut Luncurkan Program “Garut Peduli”

Kamis, 22 Agustus 2024 - 07:28 WIB

PDIP Usung Nurhayati-Muslim untuk Pilkada Kota Tasikmalaya

Senin, 29 Juli 2024 - 14:10 WIB

PKB Umumkan Acep Adang Ruhiat Untuk Pilgub Jabar

Berita Terbaru

Ilustrasi (foto : Pinterest)

Jawa Barat

Inilah 16 Perempuan yang Bakal Tarung di Pilkada Jabar 2024

Jumat, 4 Okt 2024 - 22:23 WIB

Ilustrasi (foto : Gentra)

Gaya Hidup

Catat Sebelum Swipe Cari Jodoh di Aplikasi Kencan

Selasa, 1 Okt 2024 - 19:56 WIB